Wisatawan dan warga juga antusias ke acara tersebut walaupun mereka berada di suhu 10 derajad celcius di salah satu tempat di Jawa Tengah itu. Sambil menyulut api untuk menerbangkan lampion, ribuan wisatawan tanpa dikomando menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri, dan Bupati Banjarnegara Budi Sarwono, juga terlihat menerbangkan lampion dari atas panggung acara.
"Malam ini Dieng indah, penuh dengan lampion. Warna-warni lampion dan dinginnya Dieng diharapkan bisa meredakan suhu politik menjelang Pilpres 2019," kata Ganjar Sabtu (4/8).
Ganjar pun mendorong agar pelaksanaan Dieng Culture Festival selanjutnya bisa memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat setempat.
"Banyak wisatawan yang datang bahkan hingga dua sampai tiga kali. Mereka sudah menikmati jazz atas awan semalam. Kami akan dorong terus pariwisata sebagai potensi ekonomi baru," ujarnya.
Penerbangan ribuan lampion dilakukan serentak usai pentas musik bertajuk Senandung Negeri di Atas Awan.
Pentas musik ini menampilkan beberapa grup musik lokal dengan bintang tamu penyanyi Hiroaki Kato dari Jepang dan Noe vokalis band Letto. Kehadiran Noe yang sempat dirahasiakan panitia, membuat wisatawan kaget.
Lagu-lagu andalan band Letto pun dibawakanny, macam Sebelum Cahaya, Sandaran Hati, hingga Ruang Rindu.
Tanpa diperintah, wisatawan ikut bernyanyi. Dengan menggunakan bahasa Jawa, Noe yang merupakan anak pertama budayawan Emha Ainun Nadjib, sukses mengajak penonton berdendang.
Aksi panggung menawan juga diperlihatkan band Asal Yogyakarta, The Rain. Lewat hits Terlatih Patah Hati, The Rain berhasil menghipnotis ribuan penonton yang hadir.
Kementerian Pariwisata turut mengapresiasi gelaran budaya tersebut.
"Kekayaan adat dan budaya daerah ini tentunya akan memperkaya keragaman adat dan budaya nasional perlu untuk dilestarikan," ujar Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti, yang diwakili Koordinator Tim CoE Ngurah Putra.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai Dieng Culture Festival memiliki aspek konten dan komunikasi yang baik.
"Harapan selanjutnya setelah content-nya sudah oke, communication sudah oke, tinggal C yang ketiga yaitu commercial. Aspek commercial pun berarti sudah mengokohkan Dieng sebagai destinasi utama Indonesia," ujarnya. (asa)
Baca Kelanjutan 5 Ribu Lampion Melukis Langit di Dataran Dieng : https://ift.tt/2OqwzooBagikan Berita Ini
0 Response to "5 Ribu Lampion Melukis Langit di Dataran Dieng"
Post a Comment