Salah satunya adalah lewat aneka makanan asli Indonesia. Meski saat ini makanan Indonesia sudah mulai kembali bersinar di negaranya sendiri, tetapi masih ada segelintir kekhawatiran bahwa pijar sinar ini akan meredup cepat dan tergilas dengan kreasi makanan internasional yang dengan cepat masuk dan populer di kalangan anak muda.
Padahal sebenarnya, makanan asli Indonesia ini tak kalah lezat dibanding makanan internasional lainnya. Makanan Indonesia pun kini makin naik kelas dengan penyajian yang makin cantik dan disajikan makin kekinian.
Sebut saja nama molekular gastronomi atau gastronomi umumnya.
Bagi Anda yang ingin kembali menyantap makanan Indonesia dalam kemasan yang berbeda, berikut beberapa rekomendasi makanan Indonesia yang menarik untuk dicicipi.
1. Bistro Baron
![]() hidangan bistro baron |
Restoran yang terletak di lantai 1 Plaza Indonesia ini mengusung konsep vintage gaya Perancis. Meski demikian, restoran ini tak ragu menghadirkan menu-menu Indonesia selama Agustus 2018.
Terdapat tiga pilihan menu makanan yakni, Sop Buntut, Syawarma dan Nasi Bakul Empal Lidah.
Sop Buntut dikenal luas oleh kalangan penikmat kuliner Indonesia. Sop dengan potongan buntut sapi ini disajikan dengan kuah kaldu gurih plus rempah lokal seperti pala, cengkeh dan lada.
Tak lupa, sesendok acar ketimun segar pendamping nasi putih dan juga sop buntutnya.
Tak dimungkiri, makanan Indonesia memang sangat identik dengan sajian nasi. Nasi Bakul Empal Lidah khas Sunda menjadi salah satu sajian nikmat.
Bukan sekadar nasi putih biasa, nasi putih yang disediakan dalam bakul ini juga diberi campuran teri agar makin gurih.
Sebagai lauk pendampingnya, nasi bakul juga disajikan bersama empal lidah, bakwan goreng, dan rempeyek kacang.
Tapi bukan makanan Sunda namanya kalau tak ada lalapan. Sajian ini juga diberi tambahan aneka lalapan mentah dan beberapa jenis sambal sebagai kawan bersantap seperti sambal bawang, sambal matah, sambal ijo, dan sambal kecap.
2. Nusa Indonesian Gastronomy
![]() Sayur asem kepiting bakar |
Restoran yang digawangi chef Ragil Imam Wibowo dan istrinya Meilati Batubara mengunggulkan citarasa makanan Indonesia yang dikemas dalam penampilan bintang lima.
"Ada banyak makanan daerah di Indonesia yang belum dikenal. Setelah kami teliti, ternyata bukan cuma dari segi bahannya saja yang beragam tapi juga dari teknik memasaknya," ungkap Mei -panggilan Meilati- di Nusa Indonesian Gastronomy beberapa waktu lalu.
"Dari teknik memasaknya sendiri saja, bakaran ternyata punya banyak variasi dari seluruh Indonesia. Misalnya bakar bambu, bakar tusuk, bakar batu, dan lainnya."
Memperingati Kemerdekaan Indonesia, aneka sajian bakaran dengan berbagai teknik ini disajikan dalam menu set makan malam. Beragam bakaran dari amuse bouche (makanan pembuka), courses (makanan utama), pre dessert, dessert, sampai sweet closing disajikan Chef Ragil dengan teknik bakaran yang berbeda-beda.
Teknik bakaran ini pun masih dikombinasikan dengan teknik 'perubahan wujud.' Artinya, Anda tak bakal bisa menemukan makanan khas tersebut dalam wujud aslinya.
Sayur asem betawi kepiting bakar adalah salah satu sajian yang unik. Jangan bayangkan Anda bakal menyantap sayur asem Betawi lengkap dengan labu siam, jagung, dan kacang panjangnya.
Seperti namanya, sayur asem kepiting bakar ini disajikan dengan 'cabikan' daging kepiting Papua yang lembut dan tebal.
Daging kepiting ini dibentuk persegi panjang dan dibakar. Daging kepiting ini pun disiram dengan kuah sayur asam.
"Namun kuah sayur asam ini merahnya bukan dari cabai tapi dari buah kawista," katanya.
Presentasi yang cukup menarik juga dihadirkan Chef Ragil dalam sajian penutup pisang bakar 5 macam. Sepiring sajiannya berisi pisang aneka jenis yang diolah menjadi lima macam sajian yaitu gelato pisang ambon. Di bagian bawah gelato terdapat taburan pisang kepok kuning yang renyah.
Gelato ini disajikan dengan tambahan mousse pisang uli yang dibakar dengan tambahan cokelat Aceh dan Flores dan 'dibungkus' dengan lapisan cokelat dan sekam bakar. Sebagai penambah tekstur yang renyah, tuille renyah dan manis berwarna kecokelatan yang terbuat dair pisang mulut bebek Jailolo menambah sensasi bersantap. Jangan lupakan juga untuk mencolek sedikit saus manis yang dibuat dari pisang Raja.
Meski dibuat dari pisang, namun Anda tak bakal menemukan sebuah pisang lokal dalam bentuk aslinya.
3. Marriot International
![]() Sate lilit dan lawar kluwah |
Memperingati Kemerdekaan Indonesia, Marriot International menyajikan pengalaman kuliner kontemporer dari para koki di seluruh jaringan hotel tersebut yang bertajuk Ayo Makan.
Pengunjung akan disuguhkan dengan aneka makanan dari koki-koki juara kompetisi dari seluruh Indonesia. Makanan yang ditawarkan pun memilliki ciri khas makanan tradisional namun dikemas dalam bentuk yang berseni modern.
Lawar Klungah dan Sate lilit karya I Made Aditya Purnawirawan dari Four Points Sheraton Bali terasa sangat unik. Jika lawar yang familiar biasanya dibuat dari campuran aneka sayuran, lawar klungah hanya terbuat dari klungah atau daging batok kelapa muda yang dibuat dari bumbu basa genep khas Bali.
Sate lilitnya pun dibuat dengan gaya tradisional, hanya saja dalam ukuran yang lebih kecil.
Hidangan penutupnya pun juga terasa sangat menggoda. Bayangan tentang segelas cendol yang manis dan es krim yang dingin pun langsung menyeruak. Namun kenyataannya, cendol ice cream karya Chef Muhammad Dedi dari Ritz Carlton Mega Kuningan ternyata sangat berbeda.
Es cendol ini justru disajikan dalam batok kelapa kecil. i dalamnya cendol-cendol hijau diletakkan di bagian terbawah batok. Di atasnya gula merah yang diolah menjadi bentuk krim. Tak perlu khawatir, rasa cendolnya tak punya rasa manis yang terlalu 'lebay.'
4. Mal Ciputra
![]() |
Memeriahkan HUT RI ke-73, beragam kuliner tradisional yang legendaris berkumpul di Kampoeng Legenda, Mal Ciputra pada 8-19 Agustus 2018.
Lebih dari 70 kuliner legendaris dari seluruh Indonesia didatangkan ke ajang ini untuk menjajakan hidangan yang memanjakan lidah. Rata-rata kuliner legendaris di Kampoeng Legenda ini sudah bertahan lebih dari tiga generasi.
Beberapa kuliner legendaris yang dapat menjadi pilihan santap di Kampoeng Legenda ini diantaranya Warung Makan Mangut Manyung Bu Fat (1969) dari Semarang, Gudeg Yu Djum (1950 dari Yogyakarta, Kupat Tahu Gempol (1965) dari Bandung, Kweetiaw Sapi Antasari 72 (1972) dari Pontianak, dan Rumah Makan Heng Mien Tinoor Tomohon Minahasa (1950).
(chs)
Baca Kelanjutan 4 Lokasi Kuliner Enak Rayakan Kemerdekaan Indonesia : https://ift.tt/2MW7nG2Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Lokasi Kuliner Enak Rayakan Kemerdekaan Indonesia"
Post a Comment