Berdiri sejak tujuh tahun lalu, ciri khas tenun ikat sudah melekat pada label, dengan gambaran busana yang bercorak khas. Sebab tenun ikat, dalam prosesnya sebelum ditenun, helai-helai benang diikat dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diinginkan. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai.
Lalu, bagaimana jika tenun ikat ini dipadupadan dengan tenun lurik yang bermotif dasar garis-garis? Atau bagaimana jika ia dipotong longgar dan dibuat dalam bentuk pakaian renang?
Eksplorasi inilah yang kemudian dihadirkan Didiet dalam peragaan busana koleksi Mentari 2018 yang ia beri tajuk 'Surya'. Tema ini ia sejalankan dengan koleksi yang didominasi warna-warna cerah, dari mulai oranye atau merah menyala.
Bekerjasama dengan situs belanja online JD.ID, Didiet seolah ingin keluar dari zona nyamannya. Apalagi mengingat koleksi ini ia tujukan bagi generasi milenial yang kekinian, maka mau tak mau ia ikut tren yang sedang populer.
Maka dalam peragaan yang berlangsung di Hotel Monopoli, Jakarta pada Selasa (8/5) itu ia memamerkan koleksi busana yang berkesan modern, minimalis, dan semangat optimisme yang besar.
Dari sekitar 50 busana wanita dan pria yang dihadirkan, beberapa di antaranya memadukan tenun lurik (motif garis) dan tenun ikat. Misalkan, untuk atasannya lurik sementara celananya ikat. Kadang lurik atas bawah, ikat sebagai luaran.
Koleksi Mentari 2018 'Surya' Ikat Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Sementara untuk potongan busananya, Didiet mengikuti popularitas model busana longgar atau oversized yang sedang digandrungi generasi Z saat ini.
Untuk setiap model busana wanita yang dihadirkan, label yang melekat dengan tenun sebagai bahan utamanya ini juga menghadirkan busana untuk pria, di antaranya seperti jaket dan celana warna senada dengan aksen di bagian tertentu.
Dan seperti yang ia tuturkan, ini untuk kali pertamanya, Didiet juga mengeluarkan koleksi pakaian renang, di antaranya model two-piece dan one-piece dengan motif tenun.
Menurutnya, bahan yang digunakan tetaplah bahan utama baju renang, dengan di bagian luarnya menggunakan motif tenun.
"Koleksi ini didorong oleh fakta bahwa orang sekarang lebih sering liburan ke pantai eksplorasi destinasi wisata berbau pantai. Kenapa nggak pakai moif tradisional Indonesia untuk ke pantai?" ujarnya beralasan.
Mengingat koleksi ini ditujukan untuk generasi milenial, Ikat Indonesia juga mengenalkan jaket yang bisa dipadupadan dengan potongan busana tenun ikat.
Secara keseluruhan, koleksi yang disuguhkan kali ini merentang dari potongan loose fit, cropped top, wide pants, high waisted pants, dan camp collar shirt. Potongan yang longgar menjadi salah satu yang dominan.
Koleksi Mentari 2018 'Surya' Ikat Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Sekilas pada beberapa busana akan mengingatkan publik pada koleksi khas Ikat Indonesia yang sudah pernah ada sebelumnya. Namun, Didiet menuturkan itu tak sepenuhnya serupa.
Kata dia, vibe-nya bisa jadi sama, tapi ia menghadirkan sesuatu yang berbeda lewat potongan lebih longgar, dan padupadan lurik dan ikat untuk koleksi kali ini.
"Saya mencoba menghadirkan siluet baru untuk Ikat Indonesia yang sekarang lebih oversized dan swimwear," ujar Didiet beralasan.
Ragam model
Tak hanya mengambil risiko dengan menghadirkan potongan longgar dan swimwear, Didiet pun juga menghadirkan beragam model untuk 'menghantarkan' koleksinya ini.
Para model yang tampil hadir beragam warna kulit, dan bahkan ada juga yang tinggi badannya standar di bawah model pada umumnya, atau biasa saja. Jika tidak pas, maka busana yang dikenakan akan tampak 'biasa' saja.
"Saya ingin berikan satu kesan keberagaman tidak cuma dari jenis kain yang dipakai tapi juga model, dari mulai tinggi badan yang bervariasi, juga ragam warna kulit," ujarnya lagi.
Koleksi Mentari 2018 'Surya' Ikat Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Untuk koleksinya kali ini, Didiet mengeksplorasi kain tenun lurik dari Jogjakarta dan Klaten, serta tenun ikat dari Jepara dan Bali.
Ini bukan kali pertama Ikat Indonesia menghadirkan koleksi untuk situs belanja online. Label ini dalam dua tahun terakhir bekerjasama dengan sejumlah situs seperti Zalora dan Bobobobo.
"Awal masuk ke online agak susah, dalam dua tahun terakhir penjualan di online, bersama Zalora, Bobobobo, dan platform penjualan. Klien yang dulu datang ke butik sekarang berubah jadi online customer, alasannya lebih praktis," ujar Didiet bercerita.
Pada akhirnya, koleksi Mentari 2018 'Surya' ini menjadi proyek terobosan bagi Didiet dan Ikat Indonesia untuk menarik generasi milenial lewat potongan busana yang lebih modern, minimalis dan berkesan 'playful'. Koleksi khusus ini disebutkan hanya tersedia di JD.ID mulai 8 Mei 2018. (rah)
Baca Kelanjutan 'Surya', Kala Tenun Lurik Bertemu Ikat Indonesia : https://ift.tt/2I71YcFBagikan Berita Ini
0 Response to "'Surya', Kala Tenun Lurik Bertemu Ikat Indonesia"
Post a Comment