Sekelompok peneliti dari Harvard Medical School dan Boston University mengembangkan permen pertama di dunia yang dapat membantu memberikan perlindungan dari dalam tubuh melawan sengatan matahari. Permen bernama Sundots itu baru saja diluncurkan di Indiegogo.
"Sebagai ilmuwan saya telah menghabiskan waktu untuk mengeksplor tentang kesehatan kulit dan tanaman yang dapat memberikan perlindungan dari sinar matahari. Penelitian menunjukkan tabir surya saja tidak cukup. Oleh karena itu saya membuat Sundots," kata peneliti dari Harvard Medical School Emilia Javorsky dikutip dari situs resmi Sundots.
Javarosky menjelaskan tabir surya biasa seringkali sulit digunakan karena harus dioles setiap dua jam. Selain itu, perlindungan losion dianggap lemah pada bagian kulit yang sudah menua. Beberapa tabir surya juga banyak mengandung bahan kimia.
Permen tabir surya ini disebut terbuat dari bahan-bahan organik yang juga bisa dikonsumsi oleh vegetarian. Permen ini mengandung ekstrak polypodium leucotomos yaitu tanaman pakis yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan ini dahulunya banyak digunakan untuk mengobati peradangan pada kulit dan sendi.
Meski terbuat dari ekstrak tumbuhan pakis, permen tabir surya ini memiliki rasa jeruk yang berasal dari jeruk tropis.
Studi terbaru menemukan jika ekstrak ini dikonsumsi secara rutin, maka dapat memberikan perlindungan pada kulit dari kerusakan akibat sengatan matahari. Kandungan dalam ekstrak ini memperkuat kemampuan sel-sel kulit untuk melawan bahaya sinar ultra violet (UV).
Diberitakan Metro, perlindungan matahari yang bukan berbentuk losion sebenarnya sudah banyak tersedia di apotek seperti Heliocare, Sunsafe Rx, Go Sun UV Protect. Namun, perlindungan itu bukan berupa permen melainkan tablet seperti obat. (rah)
Baca Kelanjutan Permen 'Tabir Surya' Lindungi Kulit dari Sinar UV : https://ift.tt/2JfYaXwBagikan Berita Ini
0 Response to "Permen 'Tabir Surya' Lindungi Kulit dari Sinar UV"
Post a Comment