Mengangkat tema 'Fatamorgana', Ivan mengambil inspirasi dari India. Islam dan India tampak tak memiliki kaitan sebab India merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Hindu.
Akan tetapi, Ivan mengaku alasannya mengambil inspirasi dari India adalah sebelum masuk Indonesia, Islam terlebih dahulu 'melintasi' India. Berdasarkan salah satu teori masuknya Islam di Indonesia, teori Gujarat memang menyebutkan masuknya Islam ke Indonesia karena dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India.
Ivan pun menuangkan 'India' dalam koleksi yang ia bagi dalam dua sesi, yakni koleksi ready-to-wear dan koleksi premium. Pada koleksi busana siap pakai, ia mengaplikasikan 'India' ke dalam warna-warni pastel yang lembut, jauh dari kesan hingar-bingar India yang selama ini menempel di benak penggemar tayangan Bollywood.
Busana wanita mengambil warna mustard, lilac, putih, green lime, baby blue, pink, dan tosca. Tak hanya bermain dengan blocking warna, ia mengaplikasikan motif-motif yang mampu mencuri perhatian penikmat fashion.
"Kalau untuk motif saya ambil dari arsitektur, budaya India, juga ukiran-ukiran di kastil," kata Ivan saat ditemui di sela peragaan busana di Suasana Restaurant, Hotel Aston at Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).
Motif yang dihadirkan berupa motif geometris baik jajaran bentuk bulat dan berbentuk menyerupai bunga, bentuk-bentuk segitiga, kotak dan garis membentuk harmoni di beberapa bagian busana. Ivan menyematkannya pada hijab, lengan, bagian depan blus yang menyerupai cape, celana, bahkan ada look dengan full motif dari atasan sampai bawahan.
Koleksi Fatamorgana, Ivan Gunawan. (Foto: Tim Muara Bagdja)
|
Tak hanya permainan motif, Ivan berkata dirinya bermain dengan lapisan atau layer. Inner berupa blus di tumpuk dengan outer berupa coat atau cardigan, atau perpaduan tunik dan celana panjang longgar. Selain layering, ia juga mengeksplorasi ruffles baik pada lengan busana maupun pada ujungnya.
Konsep layering ini dilengkapi dengan penggunaan bahan-bahan seperti katun, embroidery, foal, dan lace. Ia mempertimbangkan demi kemudahan pelanggan merawat busana.
Selain busana wanita, koleksi ready-to-wear Ivan mengeluarkan koleksi busana anak. Ia bekerja sama dengan penyanyi Rosa dan menelurkan label 'Minime'. Busana anak lebih sederhana dengan siluet atasan berbahan kaos, celana panjang, rok dengan motif maupun warna blok berupa warna pastel.
Sedangkan busana anak laki-laki berupa kemeja plus celana panjang dengan sedikit aplikasi motif pada bagian tertentu termasuk sekitar leher.
Koleksi 'Fatamorgana', Ivan Gunawan. (Foto: Tim Muara Bagdja)
|
Ivan juga mengeluarkan busana untuk pria. Koleksi tidak banyak. Ia tak bermain dengan banyak warna, hanya dominasi putih dengan sentuhan warna yang lebih bold seperti merah marun, hitam atau biru. Siluet busana berupa kemeja, blus tanpa kancing, tunik asimetris yang mengingatkan penikmat fashion pada busana-busana aktor India, serta atasan dengan aksen belahan menyilang di bagian dada.
Koleksi 'Fatamorgana', Ivan Gunawan. (Foto: Tim Muara Bagdja)
|
Suasana berubah kala memasuki sesi koleksi Mandjha Premium. Desainer yang juga memiliki lini kosmetik ini menuturkan bahwa koleksi ini 'sangat Ivan Gunawan'.
Kesan mewah seketika muncul kala satu per satu busana dipresentasikan. Ia mengeksplorasi bahan 'premium' seperti sutera, renda dan dutchess. Tak banyak motif tapi terdapat aplikasi bordir pada beberapa bagian busana seperti bagian dada, pergelangan tangan serta leher.
Ia mengambil siluet busana tradisional India lengkap dengan penggunaan pashmina berbahan lace. Eksplorasi lace tak berhenti di situ. Ivan mengambil lace sebagai bahan rok plisket atau rok lipit panjang. Menurut dia, koleksi Premium hadir dalam jumlah terbatas maksimal satu lusin sesuai dengan pesanan pelanggan.
Ivan tampak berusaha keras menarik 'India' konsep ruangan peragaan busana. India dalam gagasannya berupa taman dengan kolam plus suara gemericik air. Jadilah ruangan didandani dengan aneka tanaman plastik dan rumput sintetis. Tak lupa ada kolam dan musik tabla ala India. Usaha ini tampaknya untuk mengimbangi upayanya menarik 'India' ke dalam busananya.
Selain demi eksistensi, Ivan dengan gamblang menyebut bahwa koleksinya untuk dijual di toko-toko miliknya. Ia pun berharap dapat menambah jumlah toko hingga akhir tahun ini.
"Kami sengaja launch hari ini karena memang semua koleksi sudah ready. Sudah ada 9 store yang tersebar, ini kenapa kita mulai kita maju lebih awal untuk memperkenalkan koleksinya supaya produksi dan sudah bisa masuk di store," ujarnya.
Secara keseluruhan koleksi Ivan memang dipersembahkan bagi para pelanggannya. Meski mengambil inspirasi India, 'spirit' India yang mix colour kurang begitu terasa akibat pengambilan warna pastel. Pertimbangannya pun kembali pada selera pelanggan.
Pada koleksi Premium, ia cukup 'nyeleneh' lewat eksplorasi bahan scuba. Bahan ini memang cukup 'keras' dan tebal. Aplikasinya pas jadi outer, tapi dalam beberapa look, bahan ini membuat tampilan jadi 'berat'.
Tak hanya pada koleksi premium, tampaknya pelanggan perlu pintar memadu padan potongan busana agar tampilan tidak berat. Pada beberapa look, aplikasi layer sebenarnya tak berlebihan, tapi efek ruffle pada beberapa potong busana juga perlu jadi pertimbangan dalam padu padan. (rah/asa)
Baca Kelanjutan 'Fatamorgana', Sentuhan India di Koleksi Busana Ivan Gunawan : https://ift.tt/2Kiq0D7Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Fatamorgana', Sentuhan India di Koleksi Busana Ivan Gunawan"
Post a Comment