Dilansir dari AFP, hewan-hewan langka yang mengisi tempat si buaya yakni, harimau Sumatera, Badak Jawa dan Cao Vit gibbon, siamang berdada hitam yang hidup di perbatasan China-Vietnam. Hewan-hewan ini bertengger pada kaos putih Lacoste. Koleksi terbatas ini diluncurkan untuk mendukung kelompok konservasi Save Our Species.
Langkah yang cukup berani ini menuai tanggapan positif. Dalam hitungan jam, kaos-kaos ini habis terjual pasca pertunjukan di gelaran Paris Fashion Week. Seluruh kaos bernilai 150 euro atau sekitar Rp2,5 juta.
Desainer Felipe Oliveira Baptista juga memasukkan unsur hewan-hewan langka pada 10 look terakhir pada koleksi musim gugur/dingin miliknya. Menurutnya, ini adalah langkah yang hebat. Dirinya bersyukur kala pihaknya dapat melakukan sesuatu untuk hewan-hewan langka ini.
"Lacoste adalah satu dari 10 lebih label dengan logo yang diakui di dunia termasuk Coca-Cola dan Apple," tuturnya dikutip dari AFP.
Desainer berdarah Portugal ini mengakui tak ingin sembarangan memperlakukan 'buaya' yang telah ada sejak 1933 ini. Ia tak asal meletakkna logo. Logo buaya pun masih bertengger di bagian belakang seribu lebih kaos.
Sementara itu, Felipe mengatakan koleksi busananya mengambil inspirasi dari 50 ribu pohon yang ditanam label di Saint-Jean-de-Luz, Perancis selama Perang Dunia II.
Ia juga mengambil inspirasi dari Puteri Diana dan para bangsawan Inggris. Ia mendapat inspirasi kala ia melihat kembali bagaimana Diana berbusana. Para model mengenakan mantel berburu dan boonie sun hat untuk melapisi hoodie.
"Saya mencari sesuatu yang tak lekang oleh waktu, sesuatu yang akan bertahan hingga lebih dari enam bulan," katanya. (rah)
Baca Kelanjutan Badak Jawa dan Harimau Sumatera Geser Logo 'Buaya' Lacoste : http://ift.tt/2FM6wVEBagikan Berita Ini
0 Response to "Badak Jawa dan Harimau Sumatera Geser Logo 'Buaya' Lacoste"
Post a Comment