Di kaki gunung, terdapat Pura Besakih dan Pura Lempuyang yang dirawat, dilestarikan, hingga dijaga kesuciannya oleh umat Hindu. Pura Besakih menawarkan pemandangan indah dari Gunung Agung, maka tak heran jika objek wisata religi ini paling sering dikunjungi oleh wisatawan asing.
Di balik keindahannya, Gunung Agung adalah salah satu dari 120 gunung berapi yang masih aktif di Indonesia.
Semenjak tahun 1963 sempat mengalami erupsi, Gunung Agung kembali menunjukkan peningkatan aktivitas erupsinya kemarin yang ditandai dengan kepulan asap abu yang tebal.
Peningkatan aktivitas Gunung Agung, menggemparkan warga yang bertempat tinggal di sekitar Gunung Agung. Letusan yang terjadi pada tahun 1963 sebelumnya, sempat memakan sebanyak 1.100 korban dan berhasil menghancurkan banyak rumah penduduk terlebih warga yang tinggal di daerah Karangasem.
Melihat akibat yang ditimbulkan dari letusan Gunung Agung cukup parah, maka warga dan wisatawan asing saat ini mencari tempat penampungan untuk menjaga diri dan keluarganya agar tetap aman dan jauh dari bencana gunung meletus.
Wisatawan asing dan penduduk setempat yang berada dekat dengan Gunung Agung diwajibkan untuk mengungsi dan dipindahkan menuju tempat penampungan yang ada di sembilan distrik.
Untuk mencegah korban, dinas pariwisata, dan beberapa pihak konsulat luar negeri seperti konsulat Amerika di Bali telah memberikan travel warning atau peringatan bagi wisatawan yang sedang berkunjung.
Pengumuman yang sempat dikeluarkan kemarin oleh pihak perhotelan di Bali juga mengabarkan bahwa Pemerintah Indonesia telah menutup Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
Berbagai peringatan yang ada tersebut diberikan kepada mereka agar wisatawan dapat menghindari kawasan sekitar Gunung Agung, karena kepulan abu tebal dan kemungkinan terjadinya letusan besar dapat memengaruhi kondisi kesehatan serta hal-hal berbahaya lainnya.
Aspek yang paling membahayakan saat terjadinya bencana gunung meletus ada pada abu vulkanik, yang terdiri dari partikel menyerupai kaca kecil yang menyebabkan kerusakan yang signifikan pada mata dan paru-paru manusia.
“Sebaiknya wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Bali, tetap tinggal di dalam kamar hotel mereka berhari-hari. Dan mempersiapkan segala hal dengan baik, atau dapat membaca panduan International Hazard Network (IVHHN),” kata Elle Linda salah satu penduduk Ubud yang bekerja di bidang pengobatan darurat kepada Conde Nast Traveler.
Sebagai bentuk pencegahan dan pengamanan terhadap bencana gunung meletus yang terjadi saat ini, ada beberapa hal yang dapat Anda atau wisatawan asing lakukan saat berada di Bali, dikutip dari berbagai sumber:
1. Bagi wisatawan asing, sebaiknya menyimpan informasi kontak konsulat atau kedutaan asing di Indonesia. Informasi kontak dapat dengan mudah ditemukan dalam pesan keamanan konsulat. Beri tahu lokasi tempat tinggal, status, dan rencana perjalanan kepada konsulat secara online melalui State Department’s Smart Traveler Enrollment Program atau STEP.
2. Simpanlah kontak informasi dari perusahaan penerbangan, hotel, pemandu wisata Anda ataupun fasilitas lainnya yang digunakan selama berkunjung. Ini akan mempermudah Anda mendapatkan informasi rencana perjalanan yang telah dibuat, jika ada kemungkinan runtime darurat.
3. Perhatikan dengan baik dan benar tentang polis asuransi perjalanan Anda. Banyak kebijakan yang diberikan tidak mencakup perubahan perjalanan sukarela karena ancaman letusan gunung berapi. Namun kebijakan tersebut akan mencakup gangguan rencana perjalanan jika maskapai penerbangan atau penyedia transportasi lainnya melakukan perubahan jadwal atau pembatalan.
4. Cobalah menghubungi rekomendasi Jaringan Bahaya Kesehatan Vulkanik Internasional (IVHHN), dan meminta masker wajah yang sesuai dengan standar kesehatan untuk menyaring udara dengan abu vulkanik. Masker wajah tersebut sangat penting digunakan untuk Anda yang ingin melakukan aktivitas luar ruangan.
5. Supaya mempermudah, gunakanlah fitur Safety Check Facebook yang dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada teman dan keluarga mengenai keselamatan Anda. Dengan adanya Geolokasi, ini akan menunjukkan kedekatan Anda dengan lokasi krisis sehingga saat kembali membuka laman Facebook, secara otomatis Anda akan diminta untuk menandai lokasi dan memastikan saat itu dengan aman. (sha)
Baca Kelanjutan Yang Harus Dilakukan Wisman Saat Terancam Gunung Meletus : http://ift.tt/2zP6Ym9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yang Harus Dilakukan Wisman Saat Terancam Gunung Meletus"
Post a Comment