Dilansir dari Lonely Planet, sebuah studi baru dari Zipjet menobatkan kota Stuttgart di Jerman sebagai kota dengan tingkat stres yang rendah.
Alasan Stuttgart menduduki peringkat teratas dalam daftar yang berisi 150 kota di dunia itu ialah faktor banyaknya lapangan pekerjaan, besarnya pendapatan per kapita, suasana lalu lintas, kualitas angkutan umum, tingkat keamanan dan rendahnya polusi.
Selain faktor teknis, Zipjet juga memiliki perhitungan lain, yakni durasi penduduk kota di sana untuk menikmati ruang publik, sehingga perasaan mereka selalu riang.
Meski demikian, Stuttgart memiliki nilai yang rendah dalam faktor polusi cahaya dan suara. Hal ini memang tak terlalu signifikan, namun jika dibiarkan juga dikhawatirkan akan mengusik kebahagiaan penduduknya.
Di peringkat berikutnya ada kota Luxembourg (Luxembourg), Hanover (Jerman), Bern (Swiss), Munich (Jerman), Bordeaux (Perancis), Edinburgh (Inggris), Sydney (Australia), Hamburg (Jerman) dan Graz (Austria).
Sementara itu, negara Timur Tengah yang masuk dalam peringkat 20 besar ialah Abu Dhabi (Uni Emirat Arab).
Sedangkan, negara-negara Asia lainnya menempati peringkat puluhan hingga ratusan, seperti Singapura (Singapura) ke-42, Osaka (Jepang) ke-66, Bandar Seri Begawan (Brunei) ke-68, Hong Kong (China) ke-74, Jakarta (Indonesia) ke-132, dan Manila (Filipina) ke-141.
Walau berada di posisi hampir buncit, namun Indonesia boleh bangga bisa mengalahkan Filipina. Ini menandakan kalau Jakarta masih dianggap layak untuk membuat penduduknya bahagia.
Namun, kelayakan kota Jakarta masih kalah dengan kota-kota di China dan India, yang lebih dari empat kotanya masuk dalam daftar tersebut, bahkan dengan Vietnam, yang dua kotanya juga ikut masuk.
(ard)
Baca Kelanjutan Penduduk Stuttgart Paling Bahagia, Jakarta Posisi ke-132 : http://ift.tt/2wmPZ43Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penduduk Stuttgart Paling Bahagia, Jakarta Posisi ke-132"
Post a Comment