FOTO: Karya Desainer Indonesia di New York Fashion Week 2017

AFP , CNN Indonesia

Jumat, 08/09/2017 21:24 WIB

Artikel belum tersedia

Lima desainer busana dan satu desainer aksesori Indonesia tampil di panggung pekan peragaan busana bergengsi dunia, New York Fashion Week: The First Stage, di The Gallery, Dream Downtown Hotel, New York, AS, pada Kamis (7/9). (Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Tampil dalam peragaan yang diberi tajuk Indonesian Diversity, desainer Dian Pelangi mengusung busana muslim yang menggabungkan karakter warga New York dengan bahan dari kain Indonesia seperti batik, songket, jumputan dan lainnya. (Roy Rochlin/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Ini kali pertama bagi Dian tampil di panggung yang jadi bagian dari pekan New York Fashion Week. Namun, sebelumnya, ia pernah tampil di New York Couture Fashion Week. (Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Berbeda dari Dian, Barli Asmara menghadirkan busana serba putih yang terinspirasi dari gaya busana klasik ala Marie Antoinette. Gaun off-shoulder dengan potongan yang sensual serta detil yang mewah menjadi ciri khas koleksinya saat tampil di NYFW First Stage. (Roy Rochlin/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Sama seperti Dian, ini kali pertama bagi Barli tampil di ajang NYFW. Namun, ia juga pernah menjadi bagian dari peragaan New York Couture Fashion Week. Barli tampil usai parade koleksinya. (Roy Rochlin/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Desainer Vivi Zubedi memberi kejutan dengan parade busana muslim yang didominasi abaya khas Timur Tengah. Sebagai padu padan, ia memasukkan unsur Indonesia lewat batik atau tenun ke dalam rancangannya. (Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Tampil di ajang NYFW, Vivi Zubedi memadukan dua hal yang melekat di dirinya, yakni busana muslim dan kain tradisional. Peragaan koleksi busananya cukup mencuri perhatian publik di AS. (Roy Rochlin/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Masih mengusung semangat tradisi menuju dunia global, desainer Melia Wijaya mengusung koleksi busana yang terinspirasi dari kisah Sawung Galing. Parade busananya menampilkan motif batik yang kaya akan sulaman dan teknik bordir. (Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Ini kali pertama bagi Melia Wijaya melangkah ke ajang peragaan busana tingkat internasional. Mengangkat cerita rakyat Indonesia menurutnya akan menarik diolah ke dalam busana untuk publik internasional. (Roy Rochlin/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Desainer Catherine Njoo mengangkat batik Indonesia sebagai tema koleksi rancangannya. Batik itu diberi payet, manik dan bordiran yang menjadikannya tampak megah. Dalam peragaannya ini, ia berkolaborasi dengan Grace Liem untuk aksesori hiasan kepala yang dramatis. (Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Catherine Njoo mengatakan koleksinya beranjak dari kisah di balik tari Legong Bali. Tema Legong itu diwujudkan lewat rancangan yang didominasi warna hitam dan emas. (Roy Rochlin/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Selain lima desainer busana, Indonesian Diversity juga memboyong pasangan Fara Shahab dan Riza Assegaf dari label Doris Dorothea. Koleksi tas mereka menjadi pelengkap peragaan. Salah satunya yang dikenakan model dari rancangan Vivi Zubedi ini. (Brian Ach/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)

Keenam desainer Indonesia tampil di panggung peragaan New York Fashion Week First Stage setelah melalui kurasi cukup panjang dengan usulan dari Indonesia Fashion Gallery (IFG) yang berbasis di Manhattan AS. (Roy Rochlin/Getty Images for Indonesian Diversity/AFP)