Search

Dampak Positif dan Negatif Curhat di Medsos

Jakarta, CNN Indonesia -- Media sosial kerap dijadikan ajang mencurahkan perasaan ketika terjadi hal yang menyenangkan juga menyedihkan. Bahkan, tidak sedikit pengguna akun memberikan keterangan yang frontal ketika kecewa dengan seseorang.

Seperti yang baru-baru ini terjadi dan menjadi perbincangan hangat netizen terhadap akun instagram Gebby Vesta. Dalam akun tersebut, tampak foto pengacara Bani Harahap.

Foto tersebut juga diberi keterangan jika Bani mengajaknya berhubungan seksual saat bulan puasa padahal ajakan tersebut sudah ditolaknya.

Selain itu, akun Gebby Vesta juga mengunggah foto chat antara dirinya dengan nomor yang diberi nama Bani Harahap soal ajakan hubungan seksual. Unggahan foto itu disertai keterangan yang menyebut jika Bani adalah pengacara cabul.

Perspektif Pakar Media Sosial
Pengamat media sosial, Nukman Luthfie menilai, ada dampak baik dan buruk saat seseorang menjadikan media sosial sebagai tempat untuk mencurahkan perasaan, terlebih saat berkaitan dengan orang lain.

“Media sosial terserah mau digunakan untuk apa sepanjang tidak melanggar hukum seperti undang-undang ITE dan Pornografi. Kedua, sebisa mungkin tidak melanggar etika supaya tidak terkena hukum positif dan sosial," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (11/9).

Hukum positif yang dimaksud Nukman adalah aturan atau undang-undang yang berlaku di Indonesia. Sedangkan hukum sosial adalah ketika seseorang melakukan ejekan terhadap orang lain.

Dampak baik dari curhat di media sosial adalah dapat menjadi kontrol sosial bagi orang lain. Kontrol sosial yang dimaksud adalah saat seseorang tidak tersentuh oleh ranah hukum tapi mendapat ganjaran oleh masyarakat dari perlakuannya.

Kejadian itu biasanya terjadi saat seseorang melakukan hal-hal tidak menyenangkan secara ‘offline’ dan dapat diumbar melalui media sosial.

Hal-hal ‘offline’ yang dimaksudnya seperti bentuk percakapan via aplikasi WhatsApp, Line dan SMS. Artinya, bentuk pesan singkat tidak menyenangkan yang hanya diketahui oleh pihak pengirim dan penerima pesan dapat diketahui oleh masyarakat umum hanya dengan mengunggahnya di sosial media.

Meski demikian, Nukman mengatakan, pengunggah harus bicara berdasarkan fakta dan memiliki barang bukti. Dengan demikian, dia dinilai dapat mengungkap kebenaran dan tidak menyebarkan fitnah.

“Media sosial sebenarnya dapat menjadi kontrol sosial untuk siapapun. Jika ada yang macam-macam di dunia nyata kemudian tidak terima, dia bisa saja mengumbar hal itu di dunia maya tapi sepanjang itu fakta," ucapnya.

Dampak Negatif
Meskipun memiliki hal positif, Nukman mengatakan, sebenarnya terdapat dampak negatif dari hal yang diunggah seseorang. Dampak negatif itu adalah seseorang sama saja mengumbar aib atau kondisi yang tidak baik soal orang lain dan diri sendiri.

"Ini kan hubungan pribadi diumbar ke publik, sebenarnya ini tidak perlu dilakukan karena kalau benar kan dia sudah menjelek-jelekkan pihak yang diunggahnya di akun, dia juga menjelek-jelekkan dirinya sendiri," tuturnya.

Walaupun ajang curhat di media sosial terbilang biasa, Nukman menilai, ada hukum yang perlu diperhatikan seseorang supaya tidak melanggar hak orang lain.

"Jangan sampai curhatnya itu kemudian melanggar hukum seperti hukum pencemaran nama baik, mengumbar kebencian. Undang-undang yang paling sering digunakan di Indonesia adalah UU ITE, baik itu pasal pencemaran nama baik dan ujaran kebencian," ucapnya kemudian. (frt/frt)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Dampak Positif dan Negatif Curhat di Medsos : http://ift.tt/2sLUVhW

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Dampak Positif dan Negatif Curhat di Medsos"

Post a Comment

Powered by Blogger.