Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya saat jumpa pers penetapan Ubud menjadi destinasi gastronomi berstandar United Nation World Tourism Organization (UNWTO) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, di Jakarta, Selasa (11/6).
Rencana penetapan Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi dunia akan sesuai standar dan sertifikasi yang dikeluarkan badan pariwisata PBB tersebut.
Setelah berjalan dan berhasil, Kementerian Pariwisata akan lanjut menerapkannya ke destinasi lain di Indonesia.
"Secara holistik penetapan dan penilaian Ubud sebagai destinasi gastronomi merupakan yang pertama di dunia. Dan ini menjadi contoh untuk daerah lainnya seperti Bandung dan Joglosemar," kata Arief.
Arief menjelaskan, terdapat tiga tahapan penting dalam proses mengangkat Ubud menjadi destinasi gastronomi dunia.
Yang pertama, adalah melakukan inventarisasi aset dan atraksi gastronomi, termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha yang kemudian dibukukan dalam sebuah laporan dan diajukan ke UNWTO.
"Tahapan ini sudah dilalui, memang prosesnya panjang sekitar 1,5 tahun dan sudah menjadi buku," katanya.
Kedua, penilaian oleh UNWTO dan dilakukan mulai proses verifikasi dan analisis melalui metode yang cukup detail termasuk 600 wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, hotel, restoran, chef, penyelenggara festival makanan, pemerintah daerah, penyedia transportasi, akademisi, serta wisatawan lokal dan asing.
"Proses di lapangan akan berlangsung delapan hari di Ubud, Gianyar, dan sekitarnya, sedangkan survei akan dilakukan online dan offline selama tiga minggu. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan dan strategi rekomendasi," katanya.
Ketiga, rekomendasi yang perlu diterapkan dan dilakukan oleh stakeholders untuk kemudian dilakukan penilaian kedua yang dijadwalkan awal Agustus 2019.
Jumpa pers juga dihadiri Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Vita Datau, Project Specialist UNWTO Aditya Amaranggana, dan Lead Experts UNWTO Roberta Garibaldi.
Vita Datau menambahkan, jika semua proses dilakukan dengan benar, maka Ubud dapat ditetapkan sebagai destinasi wisata gastronomi prototype UNWTO, yang telah sesuai dengan gastronomy destination development guideline UNWTO.
Untuk dapat dinyatakan sebagai prototype, terdapat lima kriteria standar untuk destinasi gastronomi UNWTO di antaranya adalah gaya hidup, produk lokal, budaya dan sejarah, cerita di balik makanan, serta nutrisi dan kesehatan.
Penerapan standar ini penting karena akan menjadi tolak ukur bagi Indonesia dan target setelah Bali akan segera diduplikasikan ke JogloSemar dan Bandung.
"Indonesia kaya dengan beragam potensi karena luas geografis dan bentang alamnya sangat bervariasi. Gastronomi ini yang paling mungkin memberikan kesejahtetaan dari hulu sampai hilir, sehingga masyarakat merasakan dampaknya," katanya.
(ard)
Baca Kelanjutan Ubud Bersiap Masuk Daftar Destinasi Gastronomi UNWTO : http://bit.ly/2Zj03KdBagikan Berita Ini
0 Response to "Ubud Bersiap Masuk Daftar Destinasi Gastronomi UNWTO"
Post a Comment