
Dalam studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open itu, terdapat hampir 800 suplemen diet yang dijual pada 2007 hingga 2016 mengandung obat ilegal. Sebanyak 20 persen di antaranya memuat lebih dari satu obat ilegal.
Dalam banyak kasus, hampir 9 persen dari bahan obat ilegal itu tidak tercantum dalam label suplemen. Kehadiran obat yang tidak disetujui dalam suplemen diet tersebut dapat membahayakan kesehatan pengguna.
"Produk-produk ini memiliki potensi untuk menyebabkan efek buruk pada kesehatan karena penyalahgunaan yang tidak disengaja, penggunaan berlebihan, atau interaksi dengan obat lain, kondisi kesehatan yang mendasarinya, atau obat lain dalam suplemen yang sama," tulis peneliti yang diketuai oleh Madhur Kumar, seperti dikutip dari CNN.
Sebagian besar suplemen diet yang mengandung obat ilegal itu terdiri dari 45 persen untuk peningkatan seksual, 41 persen untuk penurunan berat badan atau 12 persen untuk pembentukan otot.
Obat-obatan yang ditemukan dalam produk peningkatan seksual seperti sildenafil, tadalafil, dan vardenafil. Bahan aktif dalam obat untuk disfungsi ereksi ini, apabila digunakan berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah.
Obat lain yang ditemukan dalam suplemen itu adalah antidepresan dan antihistamin. Obat ini memiliki efek samping jika berinteraksi dengan obat lain.
Walau cakupan peredaran obat yang diperiksa hanya di AS, obat serupa juga beredar di banyak negara. (ptj/asr)
Baca Kelanjutan Studi: Ratusan Suplemen Diet Mengandung Obat Ilegal : https://ift.tt/2ClWr1ZBagikan Berita Ini
0 Response to "Studi: Ratusan Suplemen Diet Mengandung Obat Ilegal"
Post a Comment