Studi menunjukkan, pasangan yang terbuka berbicara mengenai kesehatan mental memiliki hubungan yang sehat dan lebih bahagia. Hasil studi ini merupakan bagian dari laporan Indeks Kebahagiaan yang baru saja dipublikasikan eharmony, platform kencan daring.
Mengutip Bustle, penelitian ini menyurvei lebih dari 2 ribu orang Amerika yang berusia di atas 21 tahun. Mereka merupakan orang yang memiliki pasangan, baik menikah ataupun tidak. Beberapa di antara mereka juga menjalani hubungan jarak jauh.
Hasilnya, 4 dari 5 pasangan merasa nyaman untuk saling berbicara tentang masalah kesehatan. Keterbukaan ini berdampak positif pada hubungan mereka.
Di sisi lain, orang-orang yang tidak terbuka dan merasa sulit berbicara tentang kesehatan mental dengan pasangannya cenderung mengaku tidak bahagia dalam hubungan mereka.
Studi ini mendapati 4 dari 10 pasangan memiliki masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, kurang perhatian, atau gangguan hiperaktif.
Khusus pada generasi Z (lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an), 7 dari 10 orang di antaranya melaporkan adanya hubungan positif antara kebiasaan bicara tentang kesehatan mental bersama pasangan dengan tingkat hubungan yang bahagia.
"Yang mengejutkan kami tentang data kesehatan mental adalah seberapa terbuka gen Z berbicara tentang hal itu," ujar perwakilan eharmony, Jeannie Assimons, mengutip The Independent.
Betapa tidak mengejutkan, selama ini generasi Z kerap diidentikkan dengan perilaku yang lebih mementingkan kepentingan penampilan mereka. Namun, data kali ini justru menunjukkan bahwa mereka merupakan kelompok paling progresif mengenai kesehatan mental. Mereka juga terbilang sangat komunikatif dengan pasangan.
(ptj/asr) Baca Kelanjutan Pasangan yang Terbuka Soal Kesehatan Mental Lebih Bahagia : https://ift.tt/2SSafWABagikan Berita Ini
0 Response to "Pasangan yang Terbuka Soal Kesehatan Mental Lebih Bahagia"
Post a Comment