
TMII resmi dibuka untuk umum pada 20 April 1975, tahun ini TMII tepat berusia ke-43 tahun.
Yayasan Harapan Kita, yang saat itu diketuai mendiang Tien Soeharto, menjadi pengelola awal TMII. Ibu Tien juga menjadi sosok yang menggagas terbentuknya TMII.Dulunya TMII sempat ingin dibangun di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Namun Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, menyarankan untuk memindahkannya ke Jakarta Timur tepatnya di kawasan Pondok Gede.
Pembangunan TMII tak lepas dari tentangan dari kalangan mahasiswa kala itu.
Mereka merasa anggaran sebesar Rp10,5 miliar sangatlah mubazir untuk pembangunan proyek bernama Miniatur Indonesia Indah.
Namun dengan alasan sebagai wahana rekreasi pendidikan, pembangunan tetap berjalan.
TMII kembali ramai dibicarakan pada Rabu (24/10) karena pihak Pemeritah Kota Jakarta Timur memasang plang yang bertuliskan 'objek pajak ini belum melunasi kewajiban pajak daerah'.
Ketiga adalah objek pajak yang dimaksud adalah Snowbay, Kereta Gantung, dan Desa Wisata. Terlepas dari kabar kurang menyenangkan di kawasan TMII, berikut adalah sekelumit potensi tiga objek wisata tersebut.
Snow bay
Taman wisata air (waterpark) yang mengusung konsep suasana pegunungan bersalju ini adalah salah satu magnet TMII.
Bahkan jika mengunjungi situs resmi Snow Bay, tempat ini juga bisa disewa untuk mengadakan acara privat.
Untuk bisa bermain air di Snow Bay, wisatawan harus merogoh kocek sebesar Rp140 ribu (Senin sampai Jumat) dan Rp180 ribu (Sabtu dan Minggu).
Kereta gantung
Kereta gantung (skylift) adalah perintis kendaraan untuk objek wisata di Indonesia. Kereta gantung ini memiliki tiga stasiun A, B, dan C dengan lintasan stasiun A-stasiun B dan stasiun C atau sebaliknya.
Pada tanggal 9 April 1973 didirikan PT Skylift Indonesia, yang bertujuan mengelola Kereta Gantung yang akan dioperasikan di TMII. Kereta Gantung pun diluncurkan bertepatan dengan momen peresmian TMII yakni 20 April.
Untuk bisa menikmati pemandangan dari kereta gantung, wisatawan harus merogoh kocek sebesar Rp40 ribu (Senin sampai Jumat) dan Rp50 ribu (Sabtu dan Minggu).
Desa Wisata
Desa Wisata adalah sebuah hotel yang terletak di dalam area rekreasi Taman Mini Indonesia Indah. Hotel ini menempati lahan seluas 3,5 hektare dengan pemandangan danau.
Untuk bisa menginap semalam di Desa Wisata, pengunjung harus merogoh kocek mulai dari Rp450 ribu hingga Rp1,2 juta. Tak hanya penginapan, hotel ini juga bisa disewa untuk kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
(agr/ard)
Baca Kelanjutan Mengenal Tiga Objek Rekreasi Penunggak Pajak di TMII : https://ift.tt/2JekH7LBagikan Berita Ini
0 Response to "Mengenal Tiga Objek Rekreasi Penunggak Pajak di TMII"
Post a Comment