Search

Mencari Pengganti Lombok untuk Tamu IMF-Bank Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang pertemuan IMF dan Bank Dunia yang bakal dihelat pada 8-14 Oktober 2018 di Bali, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyiapkan puluhan paket wisata demi menyenangkan belasan ribu delegasi dari sekitar 189 negara yang akan datang.

Ada tujuh destinasi unggulan yang masuk dalam paket, yakni Bali, Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Toba, Tana Toraja, Komodo-Flores dan Sumba.

Namun Lombok belum lama ini diguncang bencana alam gempa bumi, sehingga fasilitas dan layanan wisatanya masih dalam rangka pemulihan. Yang menjadi pertanyaan, adakah destinasi penggantinya?

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, mengatakan bahwa Kemenpar telah menyiapkan destinasi pengganti jika Lombok belum juga pulih hingga pertemuan IMF-Bank Dunia digelar.

"Menjadi destinasi pengganti tentu harus melihat kesamaannya. Kami rasa Labuan Bajo, Pulau Komodo, Flores, memiliki kemiripan dengan Lombok, yakni sama-sama destinasi wisata perairan. Dari sisi konektivitas juga sudah baik. Kami akan mengarahkan tamu pertemuan IMF-Bank Dunia ke sana," kata Vinsen, seperti yang dikutip dari keterangan resmi Kemenpar pada Rabu (5/9).

Lebih lanjut Vinsen mengatakan kalau penentuan destinasi pengganti menjadi catatan penting Kemenpar agar tak tergantung dengan destinasi wisata utama.

Ia mencontohkan saat Bali diguncang bom dan erupsi, padahal Pulau Dewata ialah destinasi wisata utama yang menyumbang sebanyak 40 persen jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

"Ketergantungan kita terhadap Bali terlalu tinggi. Walau tak mendoakan banyak bencana namun kita harus belajar untuk cepat membaca situasi agar turis tak membatalkan kedatangannya ke Indonesia," ujar Vinsen.

Perihal pembatalan kedatangan akibat bencana alam atau masalah keamanan memang menjadi momok dalam industri pariwisata.

Terbukti saat erupsi Gunung Agung pada bulan Desember 2017 yang membuat jumlah kedatangan wisman menurun, padahal sedang musim liburan akhir tahun.

Setelah erupsi mereda, industri pariwisata Bali baru pulih di bulan April 2018.

Target Kemenpar mendatangkan 15 juta wisman pada tahun 2017 pun harus pupus, karena jumlahnya berkurang 1,5 juta saat bencana terjadi dan akibat travel warning dari sejumlah negara penyumbang wisman seperti China dan Australia.

Oleh karena itu Vinsen meminta media, sebagai salah satu garda terdepan promosi pariwisata Indonesia, untuk terus mengawal promosi dengan cara memberitakan solusi dan informasi di tengah musim bencana.

"Sayangnya pasar wisman terbesar kita itu negara-negara yang bisa dibilang patuh dengan pemerintah, seperti China, Jepang, Korea, Australia, dan India. Sekali pemerintah bilang travel warning, mereka batalkan kunjungan," kata Vinsen.

"Media bisa ikut membantu mengatasi masalah itu dengan memberikan solusi seperti 'ada destinasi wisata lain yang tak terdampak bencana alam lho' dan sebagainya," pungkasnya.

(ard)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Mencari Pengganti Lombok untuk Tamu IMF-Bank Dunia : https://ift.tt/2MMCkAk

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Mencari Pengganti Lombok untuk Tamu IMF-Bank Dunia"

Post a Comment

Powered by Blogger.