
Salah satu aksinya yang paling memukau penonton ialah saat ia membuat ular berbisa tertidur.
Refaie, yang telah menjadi pawang ular selama lima tahun, mengatakan bahwa hewan reptil itu telah menjadi temannya.Bahkan ia berkata bahwa ular sangat dekat dengan kehidupannya dibanding teman-temannya.
"Dunia ular sangat luas. Pawang ular harus memiliki teknik mencari dan menangkapnya. Ia harus memiliki taktik agar tak terpatuk bisa ular yang dapat mematikan dalam sekejap," kata Refaie.
Refaie tak segan "menggerayangi" badan ular dengan tangannya. Ia bisa mengajak ular berdansa mengikuti iringan musik India yang diputar.
Ketika alunan musik semakin "menyihir" penonton, ia mulai menatap mata ular dengan tajam.
Tak lama ia menyentuh kepala ular dengan dahinya dan mulai berbaring di lantai.
Pemuda berusia 29 tahun itu memiliki 13 ular peliharaan. Ia berharap kariernya bisa cemerlang di daratan Mesir, terutama setelah industri pariwisatanya kembali bangkit.
Sebelumnya industri pariwisata Mesir terpuruk akibat konflik yang disebabkan oleh ISIS.
Kini kawasan resor mulai kedatangan tamu yang ingin sekadar berjemur sampai menyelam. Kawasan Sharm el-Sheikh menjadi yang paling populer.
Sejak empat bulan belakangan ini, industri pariwisata Mesir sudah memberikan keuntungan hingga US$1 miliar.
Selain pemilik usaha, kantong pekerja seperti Refaie juga ikut menebal karena semakin banyak lahan pekerjaan yang dibuka untuk ribuan penduduk.
"Saya berharap Mesir bisa menjadi tuan rumah ajang dunia. Saya ingin melihat lebih banyak turis datang ke Sharm El Sheikh," ujar Refaie.
(ard)
Baca Kelanjutan Sharm El Sheikh, Kawasan Resor Kebanggaan Mesir : https://ift.tt/2nkcowJBagikan Berita Ini
0 Response to "Sharm El Sheikh, Kawasan Resor Kebanggaan Mesir"
Post a Comment