
Tak dimungkiri sampah plastik memang menjadi masalah utama karena plastik yang tak bisa terurai di tanah. Tak cuma mencemari darat, sampah plastik juga mencemari lautan.
Berbagai gerakan untuk mengurangi sampah plastik yang mencemari darat dan laut pun digalakkan. Beberapa di antaranya adalah dengan mengurangi sampah plastik sedotan dan juga sampah botol plastik yang acap kali dibuang ke laut.
Gerai-gerai makanan cepat saji yang banyak menggunakan sedotan plastik pun mulai mengurangi penggunaan sedotan untuk konsumen. Tak cuma di Indonesia, beberapa negara lain juga mulai mengadaptasi gerakan tanpa sedotan tersebut.
Namun gerakan tanpa kantong plastik, tanpa sedotan plastik, dan sampah plastik lainnya seolah belum cukup untuk menangani masalah plastik. Yang jadi masalah, manusia sedikit sulit untuk benar-benar tak menggunakan plastik dalam hidup sehari-harinya.
Saat program pencegahan sudah dilakukan, program 'pengobatan' pun juga perlu dilakukan untuk mengatasi sampah plastik yang sudah menumpuk.
Dengan teknologi baru dan juga kreativitas, sampah plastik bisa diolah menjadi banyak benda baru yang lebih bermanfaat.
Sebelumnya sudah banyak yang mengolah limbah plastik menjadi aneka kerajinan rumah tangga, limbah plastik juga bisa diolah menjadi sepatu sampai pakaian.
Bekerja sama dengan jaringan global dengan proyek sosial untuk mengakhiri kerusakan laut Parley, Adidas menghadirkan produk sepatu sampai pakaian olahraga yang berbahan limbah plastik.
"Kami mengubah botol-botol plastik menjadi benang untuk pakaian," kaya Ivon Liesmana, Senior Brand Activation Manager Adidas Indonesia saat Run For Oceans beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Benang-benang ini kemudian dicampur dengan benang dan bahan lainnya baru dibuat sepatu olahraga dan apparel lainnya termasuk jaket sampai kaos kaki, semuanya terbuat dari benang daur ulang plastik.
Ivone mengatakan bahwa pembuatan sepatu, jaket, dan produk lifestyle lainnya ini dibuat dengan mengumpulkan botol-botol plastik sekali pakai.
"Proses bikinnya sama seperti bikin kertas. Dari plastik diolah jadi benang dan benang dipakai untuk membuat sepatu."
Untuk satu pasang sepatu ukuran kaki (UK) 8,5, Adidas sendiri harus mengolah 11 botol plastik.
"Semakin besar ukuran kakinya, maka semakin banyak juga plastik yang dibutuhkan."
"Ini berbeda pula dengan jumlah plastik yang dibutuhkan untuk membuat pakaian dan juga kaos kaki."
Inisiasi untuk memberi manfaat baru pada limbah plastik yang tak terurai di darat dan laut ini membuat Adidas membutuhkan banyak botol plastik demi mendapatkan benang plastik.
Diakui Ivon, Adidas global mendapat sumbangan botol-botol plastik yang dikumpulkan dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Sampah-sampah plastik ini dikumpulkan dari berbagai tempat. Enggak cuma yang ada di laut, karena tujuannya kami ingin mencegah agar sampah tersebut tak sampai ke laut," ucap Ivon.
"Sekitar 75 persen oksigen itu dari laut, jadi laut dan ekosistemnya itu penting untuk dijaga."
(chs)
Baca Kelanjutan 'Reinkarnasi' Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Stylish : https://ift.tt/2MLIrkcBagikan Berita Ini
0 Response to "'Reinkarnasi' Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Stylish"
Post a Comment