
"Penutupan yang meriah dan sesak dengan lautan manusia ini adalah bentuk berkobarnya semangat kami untuk terus meningkatkan pariwisata di Bangka Selatan. Ini adalah bukti bahwa Bangka Selatan juga bisa setaraf dan seirama dengan Bangka Belitung, pariwisata Bangka Selatan harus terus berkobar untuk kemajuan daerah kita," ujar Bupati Bangka Selatan Justiar Noer di acara penutupan tersebut.
Anji tampil menguasai panggung dan punya interaksi bagus dengan penonton.
Bahkan di sela-sela lagu keempat, penyanyi dengan suara khasnya itu sempat mengajak kepada seluruh masyarakat dan wisatawan yang hadir untuk mempromosikan rangkaian event di semua platform media sosial.
"Harus sampai ujung dunia, gunakan hestek Pesona Indonesia atau apapun. Viralkan kegiatan dan keindahan Bangka Selatan," ujar Anji yang disambut tepuk tangan riuh ribuan pengunjung yang hadir.
Anji juga menyebutkan nama kota Toboali tidak asing lagi di telinganya, karena dalam beberapa tahun terakhir ini nama Toboali sudah familiar di ibukota bahkan di media sosial (medsos).
"Nama Toboali sudah familiar bagi saya, karena dalam beberapa tahun terakhir ini, nama Toboali ini sering diumbar-umbar di medsos dan mulut-mulut teman musisi, terutama yang paling dikenal kata 'Toboali City On Fire'," ujar Anji.
Event Toboali City on Fire yang digelar sejak 27 Juli juga menggunakan semua skema media dengan rangkaian acara yang menarik.
Contohnya saja rangkaian sebelum malam puncak, seperti Festival Telok Serujo dan Toboali Fashion Carnival 2018 merupakan salah satu bentuk media promosi warisan budaya berdampingan dengan kreatifitas perancang dan seniman lokal.
Arakan Telok Serujo merupakan tradisi yang mengakar kuat di provinsi kepulauan Bangka Belitung guna memaknai kelahiran, kebahagiaan, kehidupan baru dan rasa syukur dalam setiap sendi kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Telok Serujo sendiri telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional, sehingga menjadi kebanggaan bagi kita untuk terus melestarikan budaya ini bersama," tambah Bupati Justiar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengingatkan para penyelenggara festival di Indonesia untuk selalu menyeimbangkan antara nilai budaya atau atraksi (cultural value) dengan nilai komersial (commercial value) guna menjaga kelangsungan serta meningkatkan festival agar berkelas dunia.
"Hampir sebagian besar penyelenggaraan festival di Indonesia masih mengedepankan nilai cultural value, sedangkan commercial value kurang diperhatikan. Bila ini terus terjadi akan mengganggu kelangsungan penyelenggaraan festival itu sendiri, oleh karena itu inovasi harus terus dilakukan dari tahun ke tahun," kata Menpar Arief Yahya.
(vws)
Baca Kelanjutan Akhir Mempesona Gelaran Toboali City On Fire : https://ift.tt/2AwXY6eBagikan Berita Ini
0 Response to "Akhir Mempesona Gelaran Toboali City On Fire"
Post a Comment