Dokter ahli penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Iris Rengganis menjelaskan lupus merupakan penyakit autoimun yang menyerang berbagai organ tubuh dengan tingkatan bervariasi dari ringan hingga berat.
"Pada penderita lupus terbentuk autoantibodi yang menyerang tubuh sehingga terjadi inflamasi. Istilahnya ini sistem imun yang eror," kata Iris menerangkan penyakit lupus beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, Iris menyebut para ahli masih terus meneliti penyebab pasti dari gangguan sistem kekebalan tubuh ini. Dugaan kuat sejauh ini lupus ikut dipengaruhi oleh faktor genetik di dalam keluarga atau keturunan, hormon, infeksi dan kualitas lingkungan yang buruk.
Kebanyakan kasus lupus terdeteksi pada orang yang berusia 15-45 tahun. Namun, beberapa kasus juga terjadi pada usia balita dan anak-anak serta di atas 45 tahun.
Gejala penyakit Lupus
Lupus memiliki beragam gejala. Iris menjelaskan pada tahap awal, gejala yang muncul dapat terlihat pada kulit. Sebanyak 70 persen penderita lupus memiliki beberapa gejala di kulit. Gejala lupus pada kulit biasanya ditandai dengan kehadiran ruam-ruam, bercak-bercak bersisik merah tebal, dan pucat. Selain itu, rambut rontok dan muncul bisul atau luka pada mulut dan hidung, juga merupakan salah satu tanda lupus.
Pada otot dan tulang, lupus juga menimbulkan gejala seperti nyeri sendi dan sendi bengkak. Sekitar 90 persen penderita lupus mengalami gejala pada sendi mereka. Penderita lupus biasanya juga mengalami anemia atau kekurangan darah.
Pada tingkatan yang lebih parah bakal muncul darah atau protein dalam urine.
"Kalau sudah terkena oragan ginjal artinya sudah parah, kemungkinan akan cuci darah beruang dan penangannya juga sulit," tutur Iris yang juga merupakan Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Pengobatan lupus
Hingga saat ini belum tersedia obat yang dapat menyembuhkan lupus. Meski demikian, penyebaran lupus yang menyerang tubuh dapat diperlambat dengan obat-obatan.
Jika lupus sudah menyerang organ lain dan terjadi komplikasi penyakit, organ atau penyakit tersebut juga mesti ditangani dengan dokter ahli.
"Yang menangani penyakit lupus timnya sangat banyak, tergantung organ mana yang berkaitan bisa jantung, ginjal, paru-paru dan lainnya," ucap Iris.
Pencegahan
Agar tak terkena lupus, Iris menyarankan masyarakat untuk lebih menerapkan gaya hidup sehat dengan mengurangi rokok, alkohol, daging merah, dan makanan cepat saji. Gaya hidup sehat juga lebih diterapkan pada keluarga yang memiliki riwayat penyakit lupus. (rah)
Baca Kelanjutan Mengenal Penyakit Lupus: Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya : https://ift.tt/2rvCpvUBagikan Berita Ini
0 Response to "Mengenal Penyakit Lupus: Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya"
Post a Comment