"Kami bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, saat ini targetnya ada 10 provinsi ya," kata Syafruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (8/5).
Syafruddin mengatakan program pengembangan perdana sudah dimulai di Cirebon, Jawa Barat, pada awal bulan ini.Dari Cirebon nantinya program pengembangan akan diperluas ke sejumlah provinsi lainnya dengan target hingga akhir tahun ini.
Peresmian program pengembangan objek wisata religi masjid di Cirebon dilakukan dalam simposium 'Wisata Religi Berbasis Masjid' pada Sabtu (5/5).
Setelah Jawa Barat, provinsi lain yang masuk dalam daftar program pengembangan ialah Nusa Tenggara Barat, Nanggore Aceh Darussalam, dan Sumatera Barat.
Syafruddin berharap objek wisata religi masjid bisa menambah jumlah kunjungan turis ke Indonesia, khusunya turis Muslim dalam koridor wisata halal yang juga sedang dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata.
Cirebon merupakan salah satu kawasan yang sarat akan sejarah penyebaran Islam di Indonesia.
Di Kota Udang ini ada sebanyak 20 masjid yang masuk dalam program pengembangan DMI dan Kementerian Pariwisata antara lain; Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid Pejlagrahan, Masjid Kramat Depok, Masjid Keramat Trusmi dan Masjid Bata Merah Panjunan.
Berbicara mengenai wisata halal pada tahun ini Indonesia menduduki peringkat ke-dua dalam daftar destinasi wisata halal populer di dunia.
Ini artinya Indonesia berhasil naik satu peringkat dari tahun lalu, namun tetap di bawah Malaysia yang berada di peringkat pertama. Indonesia juga menduduki peringkat yang sama bersama Uni Emirat Arab.
Sepanjang tahun 2017, tercatat ada 131 juta wisatawan Muslim yang bepergian ke beberapa destinasi wisata halal, salah satunya Indonesia.
(ard)
Baca Kelanjutan Masjid di Indonesia Siap Buka Pintu untuk Turis : https://ift.tt/2K3UubcBagikan Berita Ini
0 Response to "Masjid di Indonesia Siap Buka Pintu untuk Turis"
Post a Comment