Mengutip penjelasan dari Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Karangasem, kata pecalang berasal dari kata 'calang', yang diambil dari kata 'celang', yang berarti waspada. Pecalang memiliki tugas untuk mengamankan dan menertibkan desa, baik dalam keseharian maupun dalam hubungannya dengan penyelenggaraan upacara adat atau keagamaan.
Seorang pecalang Desa Adat Canggu, Kabupaten Badung, I Kadek Nanduryawan, bercerita kepada CNNIndonesia.com tentang pengalamannya menjadi Pecalang selama lebih dari seperempat abad.Menurutnya wisatawan domestik dan mancanegara yang 'bandel' saat Hari Raya Nyepi itu hal yang biasa. Hal itu dikarenakan belum adanya aturan yang memerintahkan untuk memberi sanksi bagi orang yang melanggar aturan Catur Brata Penyepian.
Catur Brata Penyepian berupa berdiam diri di dalam rumah sambil melaksanakan empat pantangan; tidak melakukan kegiatan (amati karya), tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan) serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (amati lelanguan).
"Tapi kalau warga Bali yang melanggar, kami berikan sanksi. Karena itu sudah kami anggap keblinger (keterlaluan)," kata Kadek Nanduryawan saat dihubungi CNNIndonesia.com lewat telepon pada Kamis (15/3).
![]() |
Pria yang saat ini membawahi 30 orang pecalang di Desa Adat Canggu ini menilai, jika masih ada wisatawan yang keluyuran di jalanan saat Nyepi, kesalahan sebenarnya ada pada pengelola penginapan.
Pasalnya, pihaknya sudah memberi surat edaran kepada pengelola penginapan terkait Catur Brata Penyepian. Minimal, wisatawan bisa berkegiatan di dalam komplek penginapan saja.
Namun, Kadek Nanduryawan menambahkan, ada pengecualian bagi wisatawan yang memiliki anak kecil, wisatawan lansia, dan yang sedang sakit.
Dispensasi itu terkait menyalakan lampu atau penerangan, meski cahayanya hanya boleh remang-remang.
Sebagai Pecalang, sudah pasti Kadek Nanduryawan tak menjalani Catur Brata Penyepian bersama keluarganya di rumah. Ia mengaku sudah ikhlas mengenai kondisinya.
Tak berdiam diri di rumah bukan berarti ia bisa santai di jalanan. Justru ia harus tetap fokus karena banyak warga dan wisatawan di Bali yang masih nekat keluar rumah saat Nyepi.
Khususnya wisatawan asing, dikatakannya paling sering "kucing-kucingan" dengan Pecalang. Bahkan mereka nekat datang ke upacara adat yang tertutup, hanya untuk sekadar mengambil foto atau video.
"Buat saya, wisatawan asing sekarang itu sudah kurang ajar. Mereka sering mengkadali aturan dan rambu-rambu yang sudah tertulis," kata Kadek Nanduryawan geram.
![]() |
Kehormatan dan ikhlas
Menjadi Pecalang adalah murni tugas sosial. Kadek Nanduryawan tidak pernah bercita-cita menjadi Pecalang, tapi ia juga tidak bisa menolak mandat yang diberikan oleh warga ini. Baginya, menjadi Pecalang adalah sebuah kehormatan.
Terkait faktor ekonomi, menurut Kadek Nanduryawan, Pecalang tidak mendapat gaji apalagi fasilitas seperti asuransi kesehatan. Padahal Pecalang secara tidak langsung dituntut untuk selalu fit dalam menjalankan tugasnya. Lagi-lagi ikhlas menjadi jawaban Kadek Nanduryawan dan rekan-rekannya sesama Pecalang yang lain.
"Banyak teman yang harus mengatur jadwal kerja kantorannya, bahkan sampai dimarahi atasannya karena ia harus menjalankan tugas menjadi Pecalang," ucap Kadek.
Saat ini, Kadek Nanduryawan melanjutkan, baru Bupati Badung yang sudah memberikan fasilitas berupa kendaran operasional untuk Pecalang. Ia berharap semoga ke depannya pemimpin daerah dan pusat yang memerhatikan kondisi Pecalang.
Kadek Nanduryawan menjelaskan Pecalang sebenarnya tidak lebih ditakuti daripada polisi tapi mungkin lebih disegani, khususnya oleh para wisatawan mancanegara, karena kostumnya yang tradisional. Berbeda dengan polisi atau tentara yang seragamnya hampir sama di semua negara.
"Banyak turis asing yang bertanya tentang apa itu Pecalang, tugasnya apa saja, kepada kami. Kemudian setelah mereka tahu bahwa kami tidak digaji, dipilih oleh warga, menjaga kesakralan ritual agama, dan sebagainya, maka mereka semakin segan," pungkas Kadek sambil tertawa.
(agr)
Baca Kelanjutan Mengenal Pecalang, Sosok Keamanan Penjaga Khidmat : http://ift.tt/2DticKiBagikan Berita Ini
0 Response to "Mengenal Pecalang, Sosok Keamanan Penjaga Khidmat"
Post a Comment