
Kemendikbud bakal mengganti surat keterangan lulus UN yang memuat nilai UN dengan Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). Sertifikat itu menggunakan barcode sebagai tanda digital (digital signature).
"Hasil UN diberikan dalam bentuk sertifikat. Bedanya tahun kemarin dicetak dengan security printing, tahun ini digital signature ada barcode sehingga bisa diidentifikasi," kata Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Kemendikbud Bambang Suryadi saat konferensi pers persiapan UN di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (13/3).
Kode batang pada sertifikat hasil UN ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak keaslian yang sudah terdata dalam sistem milik Kemendikbud. Setiap barcode bisa dipindai di laman milik Kemendikbud. SHUN juga bisa dilihat dengan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Bambang menjelaskan kode batang itu dibuat untuk meminimalisir pemalsuan hasil UN. Kode batang ini disebut sulit dimanipulasi karena terekam dalam sistem.
"Tidak lagi pakai tanda tangan basah tapi pakai barcode bisa di-scan, di-print dan diserahkan untuk mendaftar kerja atau perguruan tinggi. Sulit dimanipulasi karena keabsahannya bisa dilihat dari barcode yang ada," tutur Bambang.
Sertifikat yang hilang juga dapat diperoleh dan dicetak kembali salinannya melalui sistem Kemendikbud. Selain hasil UN, sertifikat ini juga bakal mencantumkan metode pelaksanaan UN yakni berbasis komputer atau kertas dan pensil. (rah) Baca Kelanjutan Hasil UN 2018 Dibagikan dalam Sertifikat dengan 'Barcode' : http://ift.tt/2HrC9U3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hasil UN 2018 Dibagikan dalam Sertifikat dengan 'Barcode'"
Post a Comment