Search

Buah Manis Setelah 'Melepas' Suami Orang

Jakarta, CNN Indonesia -- "Kami kayak teman dekat, ngobrol nyambung," kata Sri (bukan nama sebenarnya) saat memulai obrolan dengan CNNIndonesia.com saat dihubungi melalui telepon, Kamis (9/3).

Suaranya ringan, seakan tanpa beban. Padahal ia menceritakan sesuatu hal yang dianggap tabu untuk dibicarakan. Ya, ia pernah menjalin hubungan dengan pria beristri.

"(Kami) tidak ngomong apapun (soal perasaan). Sudah tahulah, kalau temenan ya enggak mungkin sedekat ini," lanjutnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, pria ini dulunya teman sekantor. Tapi begitu si pria pindah tempat kerja, obrolan menjadi semakin intens. Sri menuturkan dirinya jadi tempat curhat si pria soal masalah keluarganya. Menurut Sri, si pria kemungkinan nyaman bercerita dengan dirinya.

Tak ada pertemuan, hanya telepon dan pesan singkat sebagai penyambung rasa. Pria ini telah berkeluarga dan memiliki tiga anak. Dari intensnya komunikasi, Sri pun terbawa perasaan. Namun pada akhirnya ia merasa bahwa ini tak akan baik untuk mereka berdua.

"Akhirnya saya sadar saat saya benar-benar butuh, saya enggak bisa semena-mena hubungin dia. Saya sadar ini kayak sayang yang semu dan enggak bisa saya miliki," katanya.

Sri pun mengakhiri hubungannya dengan si pria tahun lalu. Tiga tahun berhubungan dengan pria ini dirasa telah menutup kesempatannya untuk membuka diri dengan pria lain yang masih single.

"Ya saya memutuskan untuk menyudahi. Ini enggak baik," tambahnya.

Setelah melepas si pria beristri, Sri berniat untuk semakin mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Dia bercerita bahwa dirinya semakin rajin beribadah plus berusaha menjauh dari hal-hal yang tak baik. Ternyata, ada 'buah manis' dari niat baiknya.

"Sekarang aku didekatkan dengan pria yang baik dan single. Jadi misal kita meninggalkan sesuatu (yang kita anggap) baik, ini malah dapat lebih (baik)," kata Sri bersemangat.

Ia mengaku menjalani masa pendekatan alias pedekate 'sehat'. Sri memberikan istilah 'sehat' sebab selain menjalin hubungan dengan pria single, mereka juga saling mengingatkan dan saling mendukung.


Belajar dari kesalahan

Meski kini telah menemukan pria yang baru dan merasa 'klik', Sri tak ingin buru-buru melangkah. Ia teringat akan kegagalan rumah tangganya beberapa tahun silam.

Dulu, setelah satu setengah tahun berpacaran ia pun memutuskan untuk menikah pada 2010. Setahun menikah, mereka harus pisah rumah sebab sang suami ditugaskan ke luar kota. Awalnya komunikasi berjalan baik. Namun setelah beberapa waktu semakin renggang. Malah pernah sang suami tak memberikan kabar.

"Ya pernah beberapa kali telpon, ada sekitar 30-40 kali missed call, dia mengabaikan," kata Sri.

Ia sempat menaruh curiga akan adanya orang ketiga. Sri memilih diam, ia tak memiliki bukti. Hingga saat masa liburan, sang suami kembali ke Jakarta. Sri merasa heran karena tiap kali ada telepon masuk, sang suami hanya mendiamkan.

Kala telepon kembali berbunyi, sang suami mengangkatnya tapi tak di depan dirinya. Sri pun mengikuti sang suami dan benar saja, rupanya itu dari seorang perempuan.

"Saya bertanya, kalau teman enggak mungkin kayak gitu. Saya minta HP-nya. Dia pun ngaku kalau berhubungan dengan wanita lain," ujarnya.

Sri tak serta merta minta untuk berpisah. Ia sebenarnya ingin memperbaiki hubungan dengan sang suami. Namun apa daya, sang suami tidak sepikiran. Mereka pun berpisah sebab sang suami berkata bahwa tidak bisa meninggalkan perempuan tersebut.

"Usut punya usut setelah cerai itu dia menikah. Dia pernah menghubungi saya, minta maaf. Anaknya sudah lima bulan kalau tidak salah. Jadi ya mungkin waktu itu enggak bisa ninggalin dia (perempuan tersebut) karena sudah hamil," jelas Sri.

Kegagalan ini kemudian membuat Sri belajar. Ia mengaku bahwa dirinya dulu terlalu mengedepankan perasaan. Sri yang punya sifat keras kepala membuatnya melangkah buru-buru tanpa mengindahkan nasehat orang tuanya. Rasa sayang mengalahkan semuanya, padahal sang ayah kala itu kurang setuju.

"Sekarang cari (pria) yang nyaman, yang 'klik'. Jangan terlalu dibutakan cinta. Kini lebih banyak pakai logika dan berpikir jangka panjang," tuturnya.

Selain itu komunikasi. Ia yang kerap dijadikan tempat curhat kawan-kawannya melihat ada satu persoalan yang sepele tapi rupanya bisa fatal yakni, komunikasi. Sri bercerita dirinya punya teman seorang pria yang memiliki istri. Pria ini curhat soal istrinya yang kurang 'nyambung' kala diajak berdiskusi.

"Makanya dia kepincut sama teman kantor yang cewek. Cewek ini dianggap bisa menasehati dia, nyambung," lanjut Sri.

"Laki-laki pengennya bisa nyambung ngomongnya. Saat berumah tangga, waktu kita banyak sama dia, seumur hidup pula. Kalau komunikasi enggak bagus ya pisah atau bertahan tapi ala kadarnya." (eks)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Buah Manis Setelah 'Melepas' Suami Orang : http://ift.tt/2oYP21d

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Buah Manis Setelah 'Melepas' Suami Orang"

Post a Comment

Powered by Blogger.