Search

PR Berat Koki Indonesia Populerkan Makanan Tradisional

Makanan memang dinilai sebagai salah satu ciri khas identitas dari satu negara. Tidak heran jika banyak orang berlomba-lomba ingin menunjukkan kehebatan mereka dalam memasak makanan dari daerahnya masing-masing.

Namun sayang, seiring perkembangan zaman justru makanan Indonesia kalah saing dengan makanan Barat. Kebanyakan para koki justru diharuskan untuk memasak makanan yang cocok di lidah wisatawan asing sehingga membuat makanan dalam negeri yang tersaji di hotel-hotel terasa tidak nikmat di lidah mereka.

Koki selebriti Ragil Imam Wibowo pun turut bersuara menyikapi hal tersebut. Menurut dia, memasak makanan Indonesia adalah kewajiban untuk setiap koki.

"Makanan Indonesia menurut saya itu sangat esential, mereka (koki) harus bisa memasak makanan Indonesia sebelum memasak makanan (negara) lain karena itu sudah masakan ibu dan turun temurun," ujarnya kepada CNNIndonesia.com di JW Marriott, Jakarta Selatan.


Pemilik restoran Nusa Indonesia Gastronomy itu menyebut, setiap koki seharusnya bisa memasak minimal 10 makanan asli dari daerah asalnya. Hal tersebut juga dipengaruhi karena sudah mulai banyak makanan asli atau tradisional yang sulit ditemui.

"Harusnya dari mana mereka berasal dulu saja minimal 10 masakan, misalnya dia (koki) berasal dari Jawa paling tidak 10 makanan dari Jawa sudah bisa dikuasainya, begitu juga jika berasal dari Sumatera, Papua, Sulawesi dan lainnya," ucapnya.

Meski demikian, Ragil mengatakan, tantangannya setiap koki harus bisa memasak dengan baik dan benar. Artinya, mereka bisa memadukan rasa yang tepat dari sejak mereka mendapatkan cara memasak tersebut dari ibu atau keluarga. Biasanya, dia menilai, banyak koki tersandung pada bagian rasa dan hanya memikirkan soal tampilan makanan.

"Tantangan itu masalah re-package, jadi bagaimana menampilkan masakan Indonesia ini menarik tapi harus mengerti cara memasak masakan Indonesia yang baik dan benar. Karena kalau koki hanya bisa masak enak tapi tidak bisa presentasi juga susah diterima, begitu juga sebaliknya, keduanya harus berjalan seimbang," tuturnya.

Chef RagilFoto: CNN Indonesia/Artho Viando
Chef Ragil
Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari
ilustrasi makanan Indonesia

Ragil menilai, seorang koki akan sangat memalukan jika tidak bisa memasak masakan Indonesia ketika berada di luar negeri. Dia mencontohkan, seorang koki yang tinggal di Paris dan diminta untuk menyajikan masakan Indonesia tetapi tidak bisa maka dia akan ditertawakan.

Menurut Ragil, seorang koki tidak perlu membuat masakan Indonesia dengan mengikuti lidah wisatawan asing karena akan menghilangkan cita rasa asli masakan. Jika ingin memasak yang pedas, koki bisa bertanya takaran pedas yang diinginkan oleh mereka.

Bersaing dengan masakan China

Masakan Barat dinilai sedang bersaing dengan negara-negara Asia terutama Jepang. Ragil mengatakan, Indonesia sendiri memiliki saingan soal masakan yaitu dengan China.

Menurut dia, kemiripan masakan China dengan Indonesia adalah penggunaan bumbu atau rempah yang beragam dalam satu makanan. Selain itu jenis masakannya juga memiliki kemiripan.

"Indonesia untuk mengenalkan kalau masakan Indonesia sangat luas dan saingannya hanyalah masakan China karena penggunaan (rempah) dari mana-mana," tuturnya. </span> (chs)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan PR Berat Koki Indonesia Populerkan Makanan Tradisional : http://ift.tt/2fN7fNm

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "PR Berat Koki Indonesia Populerkan Makanan Tradisional"

Post a Comment

Powered by Blogger.