Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan dirinya optimis Indonesia bisa meraih target tersebut, karena keberadaan jutaan wisatawan kapal pesiar dari negara tetangga, masing-masing 2 juta wisatawan dari Singapura dan 1 juta orang dari Australia.
Yang menggiurkan, pengeluaran mereka selama berada di Indonesia mencapai US$1.200 per orang.
“Hingga saat ini, baru 200 ribu wisatawan kapal pesiar yang datang, sekitar 10 persen dari potensi tersebut,” kata Arief di Jakarta pada Selasa (1/8).
Arief mengungkapkan, guna mendongkrak jumlah wisatawan kapal pesiar, pemerintah bakal mengembangkan pelabuhan sandar kapal pesiar di Tanjung Benoa, Bali.
Rencananya, pengembangan ini bakal rampung sebelum pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali pada tahun depan.
"Tadinya, kapasitas pelabuhan Tanjung Benoa hanya satu sampai dua kapal. Kalau dikembangkan, pelabuhan bisa menerima kapal pesiar dengan kapasitas 6.500 ribu orang," ujar Arief.
Selain pelabuhan Tanjung Benoa, pemerintah juga akan mengembangkan empat pelabuhan kapal pesiar lainnya, yaitu di pelabuhan Tanjung Priok (DKI Jakarta), Belawan (Sumatera Utara), Tanjung Perak (Jawa Timur), dan Soekarno-Hatta (Makassar).
Kementerian Perhubungan, seperti yang dikatakan Arief, juga akan memberikan diskon sandar hingga 50 persen atau dari kisaran US$40 ribu hingga US$50 ribu per sandar, menjadi sekitar U$20 ribu per sandar khusus untuk kapal pesiar.
“Saya berharap, dengan diskon ini, tarif sandar Indonesia bisa lebih kompetitif sehingga semakin banyak kapal pesiar asing yang mampir ke Indonesia,” pungkas Arief.
(ard)
Baca Kelanjutan Indonesia Beri Keistimewaan untuk Kapal Pesiar yang Datang : http://ift.tt/2viw2yrBagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Beri Keistimewaan untuk Kapal Pesiar yang Datang"
Post a Comment