Search

FOTO: Memandang Guam Sebelum Lenyap oleh Nuklir Korut

REUTERS/Erik De Castro , CNN Indonesia

Kamis, 10/08/2017 18:19 WIB

Artikel belum tersedia

Ancaman serangan nuklir Korea Utara yang membabibuta ikut meresahkan Guam, pulau wisata yang juga menjadi pangkalan militer Amerika Serikat (AS).
Berada di barat Samudera Pasifik, Guam masih masuk dalam wilayah AS. Pulau berpenduduk 159 ribu jiwa ini menjadi saksi sejarah pergerakan militer AS di Perang Dunia ke-dua.
Sebagai pulau wisata, setiap tahunnya sebanyak 1,3 juta wisatawan datang ke Guam. Sebagian besar berasal dari Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan.
Setelah mendapat ancaman nuklir dari Korea Utara, pemerintah Guam menyatakan kalau keamanan kawasannya tetap terjamin dan wisatawan tak perlu takut untuk datang.
Badan Pariwisata Guam mengatakan kalau industri pariwisata menjadi pemasukan terbesar bagi kawasannya.
Selain menjadi nelayan, penduduk Guam juga banyak yang membuka usaha penginapan, tempat makan sampai agen pemandu wisata.
Kawasan Guam terbagi dalam tiga; Pusat, Utara dan Selatan. Perbukitan dan perairan menjadi objek wisata alam yang dikembangkan pemerintahnya.
Aktivitas militer AS selama zaman peperangan juga dapat dipandangi melalui reruntuhan bangunan bekas pangkalan militer di sana.
Guam hanya memiliki dua musim, yakni musim panas dan hujan. Di musim panas selama Januari sampai Juli sudah pasti banyak wisatawan yang berkunjung.
Untuk bisa sampai ke Guam, wisatawan bisa mendarat di Bandara Internasional Won Pat Guam.
Selain bahasa Inggris, penduduk Guam juga menggunakan bahasa Chamorro.
Guam juga disebut sebagai pulau dengan populasi ular terbanyak, dengan catatan ada 2.000 ekor ular per kilometer persegi.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan FOTO: Memandang Guam Sebelum Lenyap oleh Nuklir Korut : http://ift.tt/2vRuR9C

Bagikan Berita Ini

0 Response to "FOTO: Memandang Guam Sebelum Lenyap oleh Nuklir Korut"

Post a Comment

Powered by Blogger.