Hipertensi, Penyakit yang Mesti Diwaspadai Warga Bangka

Bangka, CNN Indonesia -- Penyakit hipertensi menempati urutan teratas dari jenis penyakit yang banyak diderita masyarakat Bangka, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, penyakit yang berurut di bawahnya yakni gula darah tinggi dan diabetes.

Ditengarai, gaya hidup tak sehat dan konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi dan manis berlebihan menjadi penyebabnya. Makanan tersebu di antaranya terasi, dan martabak.

Ungkapan itu disampaikan Direktur Siloam International Hospitals, Rudy Susanto di sela-sela pembukaan resmi RS yang baru dibangun tersebut, di Kabupaten Bangka Tengah, Senin (17/7). Dibangun di atas lahan seluas empat ribu meter persegi, RS Siloam Bangka terdiri dari sembilan lantai, dengan fasilitas lengkap seperti CT Scan, USG dan X-Ray.

Terkait penyakit yang banyak diidap masyarakat Bangka, Rudy mengatakan pihak RS telah terlebih dahulu melakukan survei. Dari survei itu diketahui hampir 30 persen masyarakat Bangka mengidap hipertensi, gula darah, dan diabetes.

"Jenis penyakit ini tergolong bahaya, karena berdampak luas bagi tubuh seseorang, seperti mengakibatkan stroke, jantung, hingga amputasi untuk penyakit diabetes," ujarnya.

Penyakit tersebut, kata Rudy, juga memiliki komplikasi mikro seperti kerusakan ginjal dan gangguan pada retina di mata. "Penyakit-penyakit ini akan membutuhkan pengobatan selama lima hingga sepuluh tahun ke depan," ucapnya.

"Dari segi ekonomi, epidomologi dan masa depan, penyakit akan timbul di Bangka Belitung," tuturnya.

Hipertensi, Penyakit yang Mesti Diwaspadai Warga Bangka

Rumah Sakit Siloam resmi dibuka di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Senin (17/7). (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)

Dalam praktiknya, RS Siloam kini menyediakan sembilan dokter umum, 22 dokter spesialis, dan 44 perawat ahli. Meski demikian, sejak membuka prakteknya pada 3 Juli lalu, RS Siloam belum dapat menyediakan fasilitas pasien pengguna BPJS. Hal ini disebabkan belum diselesaikannya kerjasama dengan pemerintah penyedia layanan BPJS. (rah)

Let's block ads! (Why?)