Matera adalah kota terbesar ke-dua di wilayah Basilicata, selatan Italia. Matera sebelumnya sudah masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1993. Sementara kota ini telah dihuni sejak 8000 tahun sebelum Masehi.
Berkat sassi, atau yang secara harifah berarti batu, kota ini menjadi sangat istimewa. Sassi adalah gua yang digali untuk dijadikan tempat tinggal."Siapapun yang melihat Matera pasti akan terkagum-kagum, pemandangannya begitu ekspresif dan menyentuh. Namun sebenarnya keindahan tersebut dibangun dari kisah yang menyedihkan," tulis seorang penulis Italia, Carlo Levi, seperti yang dikutip dari Lonely Planet, pada Kamis (3/1).
Dalam bukunya berjudul Christ Stopped at Eboli yang terbit tahun 1935, Carlo menggambarkan kondisi kehidupan di Matera yang mengerikan.
Ia menuliskan setelah terjadi perang Dunia II, wilayah itu dikenal dengan istilah aib nasional.
Hal itu diakibatkan kemiskinan dan wabah penyakit yang melingkupi kota tersebut, sehingga pemerintah memindahkan secara paksa seluruh penduduk Matera ke kawasan baru.
Meski punya sejarah pahit, Matera masih memesona. Bahkan Mel Gibson dan Patty Jenkins memilih tempat tersebut sebagai lokasi untuk film mereka.
Mel Gibson mengambil adegan Yerusalem untuk film The Passion of The Christ di sana pada tahun 2004, sementara Patty Jenkins mengubah Matera menjadi The Amazons untuk film Wonder Woman yang dibintangi oleh Gal Gadot.
Sama seperti sejarahnya, ada daftar objek wisata di Matera juga sama panjangnya, mulai dari museum, gereja, sampai waduk air tua yang dibangun serupa sassi.
Rencananya pada tanggal 19 Januari 2019, di tempat tersebut akan diadakan upacara peresmian sebagai Kota Kebudayaan Eropa.
Untuk dapat menikmati seluruh rangkaian acara yang bakal diadakan sepanjang tahun ini, pengunjung dapat memesan Paspor Matera seharga 19 Euro (sekitar Rp312 ribu) per orang.
(sit/ard)
Baca Kelanjutan Matera, Dulu Bersejarah Kelam Sekarang Kota Kebudayaan Eropa : http://bit.ly/2satksaBagikan Berita Ini
0 Response to "Matera, Dulu Bersejarah Kelam Sekarang Kota Kebudayaan Eropa"
Post a Comment