CFDA Minta Industri Mode Tak Cuma Pajang Model Langsing

Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi yang mewakili ratusan perancang Amerika meminta seluruh pelaku industri fesyen untuk menampilkan lebih banyak model dengan keberagaman bentuk tubuh, salah satunya yang berukuran plus seperti model Ashley Graham dan Candice Huffine.

Graham pada tahun 2016 menjadi model ukuran plus pertama yang tampil dalam sampul majalah Sports Illustrated. Tak berselang lama ia tampil di sampul Vogue.

Hal tersebut dianggap memecahkan kenihilan akan tampilnya wanita berukuran plus untuk menjadi model fesyen yang identik dengan kurus dan tirus.

"Kami mulai melihat tanda-tanda mode bergerak ke arah yang benar," Marc Karimzadeh dan Nicky Campbell menulis di situs web Dewan Perancang Mode Amerika (CFDA), yang mewakili lebih dari 500 desainer pria dan wanita, seperti yang dikutip dari AFP pada Minggu (6/1).

"Desainer seperti Michael Kors dan Christian Siriano adalah contoh dari pelaku industri fesyen yang bergerak menuju berubahan," lanjut tulisan tersebut.

"Keberagaman bentuk tubuh penting merupakan unsur penting dalam mode dan kami ingin melihat lebih banyak desainer dan perusahaan mengutamakan isu ini pada 2019."

Gerakan menjunjung keberagaman bentuk tubuh dimulai pada 2017 di New York Fashion Week. Hal tersebut terlihat dari kemunculan model dalam peragaan busana Prabal Gurung, Christian Siriano dan Michael Kors.

Pada bulan September, CFDA bersama label fesyen Dia&Co meluncurkan kampanye #TeeUpChange untuk mendorong pelaku industri fesyen menciptakan kreasi yang menjunjung tinggi keberagaman bentuk tubuh.

Hal yang sama juga dilakukan bersama Universal Standard, sebuah label fesyen yang mengizinkan pembelinya menukar ukuran jika mengalami perubahan bentuk tubuh.

"Keberagaman bentuk tubuh menjadi fokus kami tahun lalu dan tetap menjadi fokus kami pada tahun ini," tegas Karimzadeh.

(ard)

Let's block ads! (Why?)