Di hari kemerdekaan Indonesia itu, maskapai berlambang Singa ini untuk pertama kalinya akan membawa wisatawan mancanegara (Wisman) dengan status direct flight, tepatnya dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang, Malaysia, ke Bandara Silangit Medan, Indonesia.
Penerbangan akan dilaksanakan empat kali seminggu di siang hari, dengan tiket masih dalam harga promosi Rp 640 ribu dari Subang ke Silangit.
"Sudah saatnya kita semua bergandeng tangan agar menjadikan penerbangan-penerbangan bersejarah ini terus berkelanjutan. Agar penerbangan-penerbangan yang membawa berkah bagi rakyat Indonesia ini terus hidup. Tidak mati. Maka kita harus sambut penerbangan ini dengan kebaikan semua lini," ajak Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Konektivitas Udara Robert Daniel Waloni dalam acara rapat koordinasi kedatangan Malindo yang di gelar di Bandara Silangit, Kamis (2/8).
Ari Yunior, Manager Sales Malindo Air untuk Indonesia, mengaku senang dengan sambutan dan respons Kemenpar.
"Kami makin percaya diri, terima kasih Kemenpar dan semua pihak, sekadar informasi saja, Bandara di Subang Malaysia ini banyak penerbangan internasional dari berbagai negara. Lokasi bandara juga ada di tengah kota dan dekat dengan Kota Kuala Lumpur. Ini sangat berpotensi mendatangkan wisatawan dan juga tentunya kami dari pihak maskapai berharap penerbangan kami berkelanjutan," kata Ari.
"Di Subang bisa banyak penerbangan lainnya ke berbagai kota di Malaysia. Jadi seksi banget untuk pariwisata. Dukungan Kemenpar terhadap kami juga luar biasa, setelah menandatangani kesepakatan bersama, promosi kami didukung, dan inilah salah satu tindak lanjutnya untuk Danau Toba," kata Ari.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon terlihat sn Betapa tidak, berkat perjuangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpar, dan semua stakeholder di pusat, membuat daerahnya akan kedatangan tamu-tamu dari Malaysia.
"Kami sangat bersyukur, kami sangat gembira. Ada berkah untuk rakyat kami. Kami akan sekuat tenaga mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Bahkan untuk 17 Agustus nanti semua penumpang dipersilahkan ikut agenda atraksi kami seperti Moto Cross dan Pacuan Kuda. Saya akan antarkan langsung. Setelah itu kami siapkan atraksi-atraksi selanjutnya dengan baik dan juga berkesinambungan," kata Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Mengacu data Angkasa Pura II, Bandara Silangit dilalui 282.240 orang di sepanjang 2017. Jumlah ini melampaui target 250.000 orang. Tren positif terus berlanjut di tahun 2018. Hingga akhir Maret, jumlah pergerakan penumpang mencapai 100.311 orang. Jumlah itu tumbuh 61,5% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Pada tiga bulan pertama 2017, jumlah kunjungan hanya 62.246 orang.
Naiknya jumlah penumpang berbanding lurus dengan frekuensi pergerakan pesawat. Hingga Maret 2018, pergerakan pesawat di Bandara Silangit mencapai 1.242 pesawat. Jumlah ini pun naik 846 pergerakan pesawat pada periode sama di tahun sebelumnya.
Di tempat terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, akses menjadi maha penting dan mendesak dalam pariwisata. Sehebat apapun berpromosi, tanpa disiapkan akses menuju Indonesia, hanya akan menjadi bottlenecking.
"Karena itu, syarat pengembangan destinasi 3A -Atraksi, Akses, Amenitas- itu harus pasti dulu. Nah, akses itu 75% wisman masuk ke Indonesia melalui jembatan udara, sisanya via penyeberangan dan crossborder. Kita semua harus pastikan aksesnya cukup. Terima kasih kepada semua maskapai yang mendukung akses destinasi-destinasi kami," kata Menpar Arief Yahya.
(vws)
Baca Kelanjutan Peresmian Jalur Udara Malaysia-Danau Toba Kian Matang : https://ift.tt/2OG2RgaBagikan Berita Ini
0 Response to "Peresmian Jalur Udara Malaysia-Danau Toba Kian Matang"
Post a Comment