"Penginapan alternatif yang disiapkan berupa musala dan sejumlah rumah warga Muslim yang ada di Larantuka," kata Ketua MUI Flores Timur Ahmad Bethan, seperti yang dilansir dari Antara pada Senin (26/3).
Ahmad menjelaskan penginapan alternatif ini sebagai respons umat Muslim di Larantuka terhadap permasalahan penginapan yang selalu dihadapi para peziarah Jumat Agung setiap tahunnya."MUI sudah minta seluruh warga Muslim di Larantuka untuk menyiapkan kamar, minimal satu kamar untuk menampung peziarah," ujar Ahmad.
Seluruh warga Muslim di Larantuka, lanjut Ahmad, merespons dengan baik ajakan tersebut.
"Kami juga minta para pemuda Muslim untuk memantau peziarah yang menggunakan konvoi kendaraan dari arah barat Pulau Flores untuk diarahkan ke rumah-rumah warga Muslim, karena umumnya mereka yang datang dari luar Larantuka tidak memiliki penginapan," kata Ahmad.
Dia berharap, dengan adanya penginapan alternatif ini, para peziarah bisa lebih khusuk melakukan ibadahnya di Larantuka,
Prosesi Jumat Agung tahun ini akan jatuh pada 30 Maret 2018. Prosesi tersebut merupakan tradisi sakral dalam agama Katolik untuk memperingati wafatnya Yesus Kristus.
Prosesi yang merupakan warisan Portugis itu sudah berlangsung lebih dari 500 tahun, ketika mereka menyebarkan agama Katolik sembari berdagang Kayu Cendana di Kepulauan Nusa Tenggara.
Jumat Agung bakal diawali dari perayaan Rabu Trewa yang berlangsung pada 28 Maret 2018.
Prosesi Jumat Agung juga merupakan agenda tahunan dari Pemerintah Daerah Flores Timur sebagai wisata religi dalam menarik wisatawan, baik domestik dan mancanegara.
(ard)
Baca Kelanjutan Warga Muslim Larantuka Beri Kamar bagi Peziarah Jumat Agung : https://ift.tt/2GouMjrBagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Muslim Larantuka Beri Kamar bagi Peziarah Jumat Agung"
Post a Comment