Sama seperti di Indonesia, aturan ketat juga berlaku di taman nasional di Amerika Serikat, salah satunya di Taman Nasional Saguaro, Arizona.
Dikutip dari KTAR News, saat ini marak pencurian kaktus yang dilakukan oleh pengunjung taman nasional.Demi menghindari kepunahan kaktus di kawasannya, pengelola Taman Nasional Saguaro menyisipkan mikrocip untuk melacak jejak kaktus yang diboyong pencuri.
Jenis kaktus yang ditempeli mikrocip canggih itu berupa kaktus yang memiliki tinggi lebih dari 13 meter.
Kaktus setinggi itu diperkirakan bisa hidup selama 200 tahun, sehingga menjadi tanaman khas di Arizona yang perlu dilestarikan.
"Banyak pengunjung yang mengira tanaman kaktus di sini bisa dibawa pulang, padahal tidak," kata Kevin Dahl, juru bicara Taman Nasional Saguaro.
Dahl menambahkan, kaktus-kaktus curian itu biasanya dijual seharga US$100 (sekitar Rp1,3 juta) per meter.
Walau bisa hidup tanpa air, namun kini kaktus tetap terancam punah. Dari situs WWF disebutkan bahwa sebanyak 141 jenis kaktus di dunia masuk dalam daftar dilindungi.
Bagi hewan gurun, kaktus berguna sebagai sumber makanan dan minuman saat musim kemarau. Oleh karena itu eksistensinya perlu dilestarikan.
Taman Nasional Saguaro memiliki luas sekitar 37.000 hektare yang terbagi dalam dua area, Tucson Mountain District (TMD) dan Rincon Mountain District (RMD).
Lahan di taman nasional ini diperkirakan sudah ada sejak 30 juta tahun yang lalu.
Saguaro berasal dari nama jenis kaktus asli yang tumbuh di Gurun Sonoran.
Selain kaktus, taman nasional ini juga menjadi habitat dari 30 jenis fauna khas gurun, antara lain burung pelatuk, roadrunner, sampai ular.
(ard)
Baca Kelanjutan Kerap Dicuri, Kaktus di Taman Nasional Ditempeli Pelacak : https://ift.tt/2GDNIehBagikan Berita Ini
0 Response to "Kerap Dicuri, Kaktus di Taman Nasional Ditempeli Pelacak"
Post a Comment