Sebelum meninggal, wanita tersebut dirawat di rumah sakit di kota Bwera di Uganda Barat karena mengalami muntah darah.
Kasus penyebaran ebola ini merupakan penyebaran wabah lintas batas pertama yang diketahui dimulai di Kongo timur pada Agustus lalu.
Epidemi selama 10 bulan ini sudah menewaskan lebih dari 1.400 orang di Republik Demokratik Kongo, kata para pejabat. Mereka sudah memperingatkan tentang bahaya melintasi perbatasan Ebola.
Kementerian kesehatan Uganda mengumumkan bahwa lima orang termasuk seorang anak berusia tiga tahun yang terinfeksi ebola dikirim kembali ke Kongo setelah melakukan kontak dekat dengan dua korban meninggal.
WHO menyebut bahwa, sekitar 27 orang lain yang melakukan kontak dengan almarhum pun sudah diamati.
Untuk mencegah menyebarnya ebola, orang-orang yang menyeberangi perbatasan Mpondwe, 25 ribu orang melintasi kedua negara pun harus melalui pemeriksaan intensif.
Wisatawan harus melewati pemindai termal untuk memeriksa suhu dan mendisinfeksi tangan mereka.
"Wabah ini bukan kejutan. Kami sudah menduganya. Orang-orang melintasi perbatasan sepanjang waktu dan banyak berinteraksi," kata Dorcus Kambere, seorang petugas perbatasan Uganda dikutip dari AFP.
WHO menyebutkan bahwa Uganda sudah memvaksinasi hampir 4.700 petugas kesehatan di 165 fasilitas dengan obat percobaan yang dirancang untuk melindungi mereka terhadap virus.
Sudah selatan juga mengumumkan bahwa petugas kesehatan mereka sudah divaksinasi.
Uni Eropa pun mengumumkan dana darurat sebanyak 3,5 juta euro untuk membantu Uganda dan Sudan Selatan melawan wabah.
Ebola menyebar di antara manusia melalui kontak dekat darah, cairan tubuh, sekresi, atau organ orang yang terinfeksi. Tak cuma manusia, tapi simpanse, gorila, monyet, kijang, dan landak juga bisa terinfeksi. Manusia yang memakan daging hewan yang terinfeksi juga bisa terkena virus.
(chs)
Baca Kelanjutan Wabah Ebola Telan Korban Kedua di Uganda : http://bit.ly/2IfMHsCBagikan Berita Ini
0 Response to "Wabah Ebola Telan Korban Kedua di Uganda"
Post a Comment