
Ketua DPD ASITA NTT, Abed Frans, meminta semua kalangan untuk tidak salah paham soal penolakan wisata halal di Labuan Bajo, Pulau Flores.
"Jika ada penolakan mengenai halal tourism, itu jangan dianggap sebagai penolakan terhadap muslim secara umum," kata Abed seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (7/5).
Menurutnya terkait reaksi penolakan terhadap wacana wisata halal itu, karena pihak-pihak yang menolak perubahan ciri khas dari NTT sebagai wisata petualangan (adventure).
"Artinya, ciri khas pariwisata NTT itu adalah destinasi adventure, bukan destinasi khusus bagi yang halal saja," katanya menjelaskan.Selama ini, ia melanjutkan, NTT sudah terkenal sebagai adventure destination yang menjembatani pergaulan antarsesama, suka, bangsa maupun adat sedunia
Abed Frans menegaskan kalaupun ada penolakan terhadap wacana wisata halal, jangan dianggap sebagai penolakan terhadap muslim secara umum, tetapi lebih karena ciri khas NTT, sebagai wisata petualangan.
Sebelumnya Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Shana Fatina, yang berbicara dalam acara sosialisasi paket wisata halal per 30 April 2019 menyatakan, konsep wisata halal diharapkan dapat membantu peningkatan kunjungan wisatawan.
Selain itu, Shana melanjutkan, wisata halal tersebut diharapkan pula dapat memperluas pangsa pasar Labuan Bajo, khususnya bagi wisatawan muslim.
Wacana itu mendapat reaksi penolakan dari berbagai pemangku kepentingan di daerah itu, karena dinilai tidak sejalan dengan harapan masyarakat NTT yang menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan.
[Gambas:Video CNN] (agr)
Baca Kelanjutan ASITA: Ciri Khas Pariwisata NTT adalah Petualangan : http://bit.ly/2Y8oSbhBagikan Berita Ini
0 Response to "ASITA: Ciri Khas Pariwisata NTT adalah Petualangan"
Post a Comment