Search

Keliling Glodok Mencari Cita Rasa Kuliner

Jakarta, CNN Indonesia -- Glodok bukan cuma urusan nostalgia kisah tentang kehidupan peranakan Tionghoa di Jakarta. Glodok juga menyimpan kisah citarasa kuliner yang hadir sejak dahulu kala.

Citarasa dan keunikannya yang legendaris membuat gang-gang sempit di kawasan Glodok ini menjadi salah satu destinasi kuliner tepat di akhir pekan. Apalagi bagi Anda yang ingin sedikit mendapatkan pengalaman mencecap rasa 'masa lalu'.

Ragam sajian ada menyempil di antara gang-gang sempit itu. Mulai dari sate Padang hingga berbagai kuliner khas Tionghoa.

Berikut CNNIndonesia.com berikan rekomendasi kuliner di kawasan Glodok yang patut Anda coba.

1. Chicongfan Pak Karim
Chicongfan atawa kue Medan adalah kudapan yang aslinya berasal dari Tionghoa dan dibawa ke Medan, Sumatera Utara. Chicongfan berupa lembaran tipis seperti kwetiau yang terbuat dari tepung beras dan kanji.

Rasanya tawar. Tapi rasa gurih diberikan oleh kecap asin, wijen, bawang goreng, cabai, dan mayu (black garlic oil).

Kedai Chicongfan Pak Karim sendiri telah berdiri sejak 1980 silam. Selain chicongfan, ada beberapa menu lain seperti uyen, lumpia, dan choipan. Jika Anda penyuka rasa asam manis, Anda bisa mencoba chicongfan yang diguyur dengan kuah tauco.

2. Bakmie Amoy
Bakmie ini cukup legendaris karena telah berdiri selama 38 tahun lamanya. Kini, Aling adalah salah satu pewaris kedai yang didirikan ibunya, Amoy.
Banyak menu yang tersedia di sini. Mulai dari bakmi goreng dan kuah, kwetiau goreng dan siram, bihun goreng, locupan, nasi capcay, baso goreng, siomay, lumpia, dan teh liang. Harganya sendiri terbilang tak terlalu berat di kantong, sekitar Rp10 ribu hingga Rp55 ribu.

Bakmi adalah menu paling populer di sini. Bakmi dibuat dengan tangan tanpa campuran bahan pengawet yang membuatnya hanya bertahan selama tiga hari.

[Gambas:Instagram]
Pengolahan manual membuat mi memiliki tekstur yang kenyal dan halus. Ditambah lagi kuah kaldu yang dibuat dari rebusan tulang ayam membuatnya terasa nikmat.

Tak perlu khawatir bagi Anda yang tak terlalu menyukai daging babi. Ada dua pilihan di sini, ayam dan babi atau bisa juga dicampur.

Lokasi: Jalan Hayam Wuruk No.127, Jakarta

3. Rujak Shanghai Encim
Jika biasanya rujak adalah potongan buah dengan siraman sambal, beda halnya dengan rujak shanghai ini. Ada dua varian rujak yang dijual di Kedai Rujak Shanghai Encim ini: rujak shanghai alias rujak ubur-ubur dan rujak juhi (cumi-cumi besar).

Isian rujak shanghai sendiri terdiri dari ubur-ubur dan juhi rebus, lobak, dan mentimun yang diberi kacang tanah halus lalu disiram kecap asin serta saus asam manis yang dibuat dengan menggunakan resep turun temurun dari tahun 1950. Saat dimakan, rujak ini rasanya asam manis dan kenyal di mulut.

[Gambas:Instagram]
Sementara rujak juhi terdiri dari juhi panggang, mi, mentimun, tahu, kentang rebus, selada emping, dan siraman saos kacang yang ditambah dengan kacang mede. Perpaduan bumbu dan bahannya menghasilkan rasa yang asin, gurih, pedas, segar, dan tidak bau amis.

Lokasi: Jalan Pancoran, Glodok

4. Pempek Eirin 10 Ulu
Tak perlu jauh-jauh ke Palembang bagi Anda yang mengidam pempek. Di Glodok ada Pempem Eirin Ulu 10 yang tersohor.

[Gambas:Instagram]
Pempek ini terbuat dari ikan tenggiri asli tanpa campuran lain. Adapun varian yang dijual adalah paket pempek kecil isi empat dan paket pempek kapal selam besar ditambah pempek kecil.

Rasa gurih dan tekstur renyah serta aroma kuah yang tajam menjadi ciri khas Pempek Eirin 10 Ulu.

Lokasi: Jalan Pintu Kecil No.3, Glodok

5. Kopi Tak-Kie
Kopi Tak Kie memiliki sejarah yang panjang karena berdiri sejak 1927 silam. Tak heran jika kopi yang disajikan masih terasa autentik dengan olahan tradisional.

[Gambas:Instagram]
Hanya ada dua menu yang ditawarkan di kedai ini, yakni kopi hitam dan kopi susu. Kedua kopi ini bisa diseduh panas atau dingin.

Kopi hitam yang disajikan terasa sedikit asam dengan aroma kopi arabika yang kuat. Sementara kopi susu dominan dengan rasa manis dan sedikit sekali rasa asam yang tercecap.

Lokasi: Gang Gloria, Jalan Pintu Besar Selatan III, Glodok

6. Ketupat Gloria 65 Cap Go Me, Ny. Kartika Tjandra
Ketupat Gloria dibawa langsung dari Pancoran, Jakarta Barat. Berdiri sejak 1963, ketupat ini adalah salah satu makanan yang legendaris dan selalu laris manis.

Kedai ini menawarkan beberapa topping seperti sayur labu siam, sayur lodeh, ayam kampung, telur, ati ampela, tahu, tempe, dan kentang. Mereka juga menyediakan minuman seperti es jeruk, es selendang mayang, jeruk nipis peras, teh lemon, teh manis, dan kopi.

Penggunaan ayam kampung dan sambal petai menjadi ciri khas dari Ketupat Gloria. Ketupat satu ini jelas cocok sekali dengan Anda yang menggemari petai.

Lokasi: Jalan Pancoran, Pinangsia


7. Sate Padang Petak IX
Sejak 1975, sate Padang ini selalu mempertahankan resep aslinya. Sate ini menyediakan daging kelas atas tanpa jeroan.

Ciri khas sate Padang ini terletak pada dagingnya yang empuk dan saus kuning berlimpah yang menimbulkan aroma rempah yang tajam. Belum lagi rasa pedas pada bumbu yang bisa membuat Anda ketagihan. (fau/asr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Keliling Glodok Mencari Cita Rasa Kuliner : https://ift.tt/2GFqbtL

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Keliling Glodok Mencari Cita Rasa Kuliner"

Post a Comment

Powered by Blogger.