"Kita sudah mengusulkan ada dua kawasan ekonomi khusus pariwisata, satu di Sukabumi, satu di Pangandaran. KEK Pangandaran dikhususkan untuk wisata bahari, sedangkan KEK Sukabumi untuk agrowisata," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11).
Arief mengatakan pembangunan dua KEK tersebut direncanakan berlangsung pada 2019 setelah disetujui oleh Kemenko Perekonomian. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan dua KEK tersebut sekitar Rp8 triliun.
"Kalau untuk yang Cikidang itu anggaran kira-kira Rp3 triliun. Kalau Pangandaran lebih besar, total Rp5 triliun. Jadi Rp8 triliun," sebutnya saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jawa Barat, Selasa.
Dalam fokus Musrenbang itu, Arief menegaskan komitmen Kementerian Pariwisata untuk mendukung pengembangan pariwisata Jabar. Dia juga berpesan agar tiap daerah memiliki partner supaya terdorong untuk maju.
"Tugas CEO [Bupati, Walikota dan Gubernur] paling mendasar adalah memberikan arah dan mengalokasikan sumber daya. Baik budget maupun manusia. Tentukan sparring partner sebagai perbandingan," pintanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan komitmen khusus untuk sektor Pariwisata di Jabar. Dia bertekad pariwisata akan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat Jabar di masa depan.
"Pariwisata adalah harta yang kurang dipoles, kami bertekad pariwisata harus menyejahterakan masyarakat. Di Jabar ada ratusan bukit untuk spot selfie. Pariwisata sudah kami sepakati sebagai wajah Jawa Barat. Kami ingin mengoptimalkan nilai tambah di setiap destinasi," katanya
Sementara itu untuk pengembangan pariwisatanya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan akan dibagi menjadi tiga yakni memperbaiki akses, menciptakan destinasi baru, serta memperbaiki amenitas. (mid) Baca Kelanjutan Sukabumi dan Pangandaran Butuh Rp8 T jadi KEK Wisata : https://ift.tt/2FnGkUE
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sukabumi dan Pangandaran Butuh Rp8 T jadi KEK Wisata"
Post a Comment