Sebuah Desa di Selandia Baru Dijual Rp27 Milyar

Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu fungsi wisata adalah melepaskan penat dari rutinitas. Tempat-tempat eksotis kerap menjadi pilihan untuk sebagai tempat pelarian, namun jika memiliki uang berlebih tidak ada salahnya untuk memiliki tempat pelarian itu sebagai aset pribadi.

Hal inilah yang terjadi pada sebuah desa di Selandia Baru. Seperti yang dikutip dari Travel and Leisure, sebuah desa Danau Waitaki di Selandia Baru, sedang dalam proses penjualan. Potensi yang dimiliki di desa ini adalah pegunungan dan danau buatan.

Desa tersebut dijual dengan harga 2,8 juta Dolar Selandia Baru (sekitar Rp27 milyar) dengan fasilitas delapan rumah yang dilengkapi tiga kamar tidur, sembilan garasi, bar dan pondok seluas 585 meter persegi.

Sayangnya, regulasi pemerintah yang melarang investor asing membeli properti di Selandia Baru bisa menjadi kendala tersendiri.

Warga negara asing baru diizinkan membeli tanah di Selandia Baru, jika dilakukan melalui kantor investasi luar negeri.

Meski begitu, Kalli Milmine selaku agen real estat Desa Waitaki, mengaku tetap optimis.

Desa Waitaki dibangun pada tahun 1930-an sebagai akomadasi bagi pekerja yang membangun danau Waitaki.

Pada tahun 1989, desa ini dihuni sekitar tiga ribu penduduk. Kini, desa tersebut dikabarkan sepi penduduk dan terbengkalai.

Pemilik desa, yang membeli desa tersebut di tahun 2011 lalu, sempat berupaya menjadikan desa sebagai objek wisata. Namun, rencana tersebut terpaksa kandas.

'Musibah' yang dihadapi oleh desa ini adalah para penduduk bermigrasi ke kota, sehingga Desa Waitaki mengalami masalah pada perkembangan komunitas pedesaan di Selandia Baru.

Berdasarkan survei statistik pemerintah Selandia Baru tahun 2002, sekitar 85,7 persen masyarakat tinggal di daerah perkotaan. Angka ini naik sebanyak 40 persen dari perhitungan di tahun 1881.

Menanggulangi kendala perkembangan di daerah-daerah terpencil, pemerintah Selandia Baru 'menyuntikkan' dana pertumbuhan provinsi tiga tahun senilai 3 milyar Selandia Baru Dolar (sekitar Rp29 triliun).

Dana ini diberikan untuk merevitalisasi daerah-daerah terpencil dan menciptakan lahan pekerjaan yang lebih luas dan bergaji tinggi.

(fey/agr)

Let's block ads! (Why?)