
Setelah memiliki KEK, PAD Belitung menunjunkan grafik naik. Pada 2017, PAD Belitung sudah ada di level Rp 193,18 miliar. Jumlah tersebut naik signifikan 41,21% atau riilnya Rp 56,38 ,iliar dari tahun sebelumnya. Pada 2016, PAD-nya berada di angka Rp 136,80 miliar.
"Pertumbuhan pariwisata Belitung dari tahun ke tahun sangat luar biasa. KEK ini memberi pengaruh yang besar. Pembangunan secara umum otomatis mengalami percepatan. Hasilnya semakin terlihat di lima tahun terakhir ini," ungkap Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata Hiramsyah S Thaib, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/10/2018).
PAD sebesar Rp 193,18 miliar pada 2017 memang menjadi prestasi besar. Sebab, PAD Belitung masih berada di angka Rp 92,97 miliar pada 2013. Dalam rentang 2013 sampai 2016, rata-rata kenaikan PAD Belitung sebesar Rp 14,63 miliar per tahun.
Hiramsyah pun mengatakan pariwisata sudah menjadi leading sector perekonomian di Negeri Laskar Pelangi.
"Hasilnya mulai kelihatan. Perekonomian Belitung saat ini sangat bagus. Pariwisata jadi leading sector di sana. Sektor ini semakin gemuk. KEK yang diterapkan pun akan terus berkembang. Artinya, potensi PAD juga akan terus bertambah," jelasnya.
Kini Belitung sedang dalam proses menambah 2 KEK lagi setelah memiliki 1 KEK, yaitu Tanjung Kelayang. Adapun 2 KEK tersebut antara lain Tanjung Gunung dengan luas 385 hektare dan Sungai Liat yang memiliki total luas 273 hektare.
"Pariwisata kini benar-benar menjalankan perannya secara signifikan. Pengaruhnya sangat positif. Arus investasi juga berkembang pesat. Postur investasi di Belitung diprediksi terus bertambah," jelasnya.
Pertumbuhan industri pariwisata menjadi magnet penarik investasi yang efektif. Contognya rus investasi tahap 1 sebesar Rp 1,58 triliun disuntikan PT Pan Semujur Makmur. Alirannya diberikan pada KEK Tanjung Gunung. Sementara itu, KEK Sungai Liat mampu menarik investasi sebesar Rp 5 triliun yang digelontorkan PT Pantai Timur Sungai Liat.
"Semua lini industri pariwisata tumbuh sangat bagus. Sebab, aliran investasinya kencang. Pertumbuhan ini juga ditopang dengan penguatan aksesibilitasnya. Upaya untuk menghubungkan Belitung dengan mancanegara secara langsung terus dilakukan. Beberapa sudah menunjukan progres positif," jelas Hiramsyah.
Akses udara wilayah ini juga berkembang pesat. Apalagi maskapai Garuda Indonesia akan membuka direct flight internasional ke Singapura pada 29 Oktober 2018. Direct flight ini menggunakan armada Bombardier CRJ-1000 dengan kapasitas 96 seats, rute ini akan dilayani 4 kali sepekan.
Aktivasi poros Singapura-Tanjung Pandan ini akan dilakukan pada Senin, Rabu, dan Jumat. Penerbangan dari Bandara Changi Singapura dilakukan pukul 17.20 waktu setempat. Khusus hari Minggu, jadwal penerbangan pada pukul 17.30 waktu setempat. Penerbangan dari Tanjung Pandan-Singapura dilakukan pukul 14.50 WIB untuk hari yang sama.
"Direct flight Garuda pada akhir Oktober ini harus diapresiasi. Sebab, kehadiran Garuda akan semakin menaikan jumlah kunjungan wisman karena Singapura ini daerah transit dari berbagai negara. Arus kunjungan wisatawan Singapura sendiri ke wilayah ini juga tinggi. Pariwisata Belitung akan semakin cerah dan semuanya berawal dari status KEK Pariwisata yang dimiliki," katanya.
Lokasi Bangka Belitung yang hanya 45 menit terbang dari Jakarta maupun Singapura dinilai sangat strategis.
"Strategis untuk wisata akhir pekan. Sebab, saat ini rata-rata tingkat hunian hotel di Belitung sudah 70% serta potensi wisata MICE untuk weekday. MICE akan meningkatkan tingkat hunian saat weekday," katanya.
Rencananya pada akhir tahun ini Belitung akan dilengkapi lapangan golf 18 hole berkelas internasional. Sehingga akan menambah fasilitas wisata di sana.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan KEK jadi solusi terbaik untuk mengembangkan perekonomian daerah.
"Belitung sudah merasakan hasilnya. PAD mereka bagus, tingkat pertumbuhan ekonominya positif. Bila Garuda sudah mulai beroperasi, pertumbuhannya akan lebih cepat. Arus investasi juga akan terus naik. Sebab, Belitung memiliki potensi alam dan budaya luar biasa. Infrastrukturnya juga sangat bagus dan terus dikembangkan," ujar Arief. (egp/asa)
Baca Kelanjutan Pariwisata Dongkrak Perekonomian dan PAD Belitung : https://ift.tt/2QZgjfsBagikan Berita Ini
0 Response to "Pariwisata Dongkrak Perekonomian dan PAD Belitung"
Post a Comment