
Java adalah orangutan betina yang lahir pada 17 Oktober 2018, menjadi orangutan kelima di Menagerie du Jardin des Plantes semenjak kandang satwa dibuka pada 1794.
Ibu Java bernama Theodora telah melahirkan sebanyak tiga kali, sedangkan ayahnya Banggi, baru pertama kali menjadi ayah."Dia dalam keadaan baik. Dia menyusui dengan baik. Kami beruntung memiliki kedekatan antara petugas kebun binatang dan ibunya, yang datang ke kami dan memperkenalkan bayinya," kata dokter hewan, Dylan Duby, seperti yang dikutip dari Reuters pada Rabu (31/10).
"Tak hanya itu perawatan evaluasi kesehatan secara keseluruhan juga dilakukan. Tentunya dengan menjaga jarak, karena perhatian kami tidak terpaku pada hubungan antara ibu dan anaknya."
Pihak kebun binatang Paris, berencana membiarkan Theodora membesarkannya sebelum Java dipindahkan ke kebun binatang lain.
Spesies orangutan Borneo dan Sumatra, yang hidup di hutan Malaysia dan Indonesia, termasuk hewan "langka dan terancam punah" menurut Konservasi Alam Internasional Union.
Populasi orangutan di dunia semakin menurun akibat perburuan dan rusaknya habitat mereka.
Padahal peran orangutan di alam liar, khususnya di rimba Sumatera dan Kalimantan, sangatlah signifikan.
Ketika orangutan buang air besar, maka tanaman baru akan tumbuh. Karena ada beberapa jenis tanaman yang hanya bisa tumbuh lewat pencernaan orangutan.
Selain itu, orangutan juga memiliki peran membantu mengurangi kerimbunan hutan agar tumbuhan-tumbuhan kecil bisa mendapatkan asupan sinar mentari yang cukup.
(agr/ard)
Baca Kelanjutan Bayi Orangutan Kalimantan Lahir di Paris : https://ift.tt/2Rphmp2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bayi Orangutan Kalimantan Lahir di Paris"
Post a Comment