
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan penyelenggaraan sport tourism internasional seperti Tour de Kepri, memiliki dua dampak yakni dampak langsung dan tak langsung.
"Direct impact berupa kedatangan wisman sebagai peserta. Selain itu, mereka akan membawa tim dan supporter. Mereka juga berperan sebagai wisatawan. Karena, akan membelanjakan uangnya," kata Arief dalam keterangan tertulis (26/9/2018).
Sementara indirect impact, berupa pemberitaan yang luas ke mancanegara berkaitan dengan media value.
"Pemberitaan yang gencar akan semakin memperkuat posisi Kepulauan Riau sebagai destinasi sport tourism kelas dunia," papar Arief.
Arief menjelaskan Kepulauan Riau memiliki beragam keunggulan berupa daya tarik alam. Seperti pantai berpasir putih, taman laut, dan hutan tropis yang dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur kelas dunia.
Selain itu, lokasinya dekat dengan Singapura yang menjadikan Kepulauan Riau sebagai salah satu destinasi wisata andalan dalam mencetak wisman guna mendukung target nasional tahun ini sebesar 17 juta wisman.
Senada dengan Arief, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh juga mengatakan Tour de Kepri kian mempertegas posisi Kepulauan Riau sebagai surganya Sport Tourism di Indonesia.
"Menggelar sport tourism bukan hal baru bagi Kepulauan Riau. Sepanjang tahun ini ada banyak agenda sport tourism yang digelar. Dan semuanya sukses mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar. Kepri memiliki standar dalam menggelar sport tourism, sehingga semua kegiatannya sukses," kata Masruroh, yang biasa disapa Iyung.
Komentar Iyung didasari data kegiatan wisata olahraga yang sudah berlangsung di Kepri. Setidaknya, ada tiga acara besar yang sangat sukses digelar tahun ini. Yang pertama ada Tour de Bintan yang digelar Maret. Total, terdapat 1.045 peserta dari 40 negara yang berpartisipasi.
Kemudian, Bintan Triathlon digulirkan. Event ini dihelat 11-13 Mei lalu dan dipusatkan di area Pantai Nirwana Gardens Resort, Kawasan Pariwisata Lagoi. Lebih dahsyat lagi, acara ini diikuti 1.300 peserta dari 48 negara.
Sport tourism terakhir yang digelar adalah Ironman 70.3. Sebanyak 1.200 peserta dari 54 negara, memadati lokasi di Lagoi Bay Bintan, Agustus lalu.
"Dari tiga event ini, kita sudah bisa melihat bagaimana kualitas Kepulauan Riau dalam mengemas sebuah event sport tourism. Mereka mampu membuat acara yang luar biasa. Hal ini yang membuat kita yakin Tour de Kepri juga bisa meraih sukses yang sama," papar Iyung.
Untuk pelaksanaan Tour de Kepri 2018, sekitar 500 pebalap sepeda dari 24 negara akan ambil bagian. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar, lomba balap sepeda ini menjadi kegiatan untuk memeriahkan HUT ke-16 Kepri. Namun, kehadiran wisatawan tetap dibidik.
"Event Tour de Kepri diharapkan mampu menarik kunjungan wisman dan domestik ke Kepulauan Riau, khususnya sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara," ujar Buralimar. (egp/stu)
Baca Kelanjutan Kepri Jadi Surga Sport Tourism Indonesia : https://ift.tt/2zvOhSZBagikan Berita Ini
0 Response to "Kepri Jadi Surga Sport Tourism Indonesia"
Post a Comment