
Seluruh peserta yang mayoritas diisi para pengelola kawasan lindung seperti Taman Nasional dan Taman Wisata Alam, dalam Bimtek diajarkan cara pandai dalam menceritakan keistimewaan kawasan yang dikelola.
"Harus bisa mengenali keistimewaan kawasan, mana yang penting diusung menjadi tema interpretasi yang kemudian digali dan dikuasai pengetahuannya untuk diceritakan kepada pengunjung," kata Wiwien Wiyonoputri, salah seorang fasilitator interpretasi di hadapan puluhan peserta.
Wiwien melanjutkan, dengan terbatasnya waktu pengunjung di suatu kawasan, dan banyaknya sumber daya yang dimiliki kawasan lindung, tidak mungkin seorang pemandu interpretasi menceritakan semua kepada wisatawan, sehingga pemandu diminta mengutamakan keistimewaan kawasan.
Untuk dapat menyampaikan penjelasan secara menarik dan efektif, Pemandu Interpretasi tidak hanya harus paham dan menguasai sumber daya destinasi, tapi juga paham tamu atau audiensi, dan teknik-teknik interpretasi.
Para peserta Bimtek juga tidak sembarangan, mulai dari pengelola-pengelola dan praktisi, di antaranya Perhutani, TNBB Baluran (Situbondo), Alas Purwo (Banyuwangi), Meru Betiri (Banyuwangi/Jember). Selain itu, ada juga Taman Wisata Alam Kawah Ijen (Banyuwangi dan Bondowoso) dan Bromo Tengger Semeru.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, potensi yang dimiliki Taman Nasional di sekitar Jawa Timur memang sangat besar. Taman Nasional-Taman Nasional tersebut merupakan ekowisata sekaligus prototype bagi beberapa wilayah di Indonesia lainnya. Lima taman nasional tersebut diantaranya adalah Baluran (Situbondo), Alas Purwo (Banyuwangi), Meru Betiri (Banyuwangi/Jember). Selain itu, ada juga Taman Wisata Alam Kawah Ijen (Banyuwangi dan Bondowoso).Terakhir adalah TN Bromo Tengger-Semeru yang berada di wilayah Pasuruan, Malang, Lumajang, hingga Probolinggo.
"Posisi Banyuwangi sebenarnya menciptakan cross selling antara Bali dan Jawa Timur. Jadi, sudah sangat tepat menggelar Bimtek di Banyuwangi karena kemajuan Ekowisata di Jawa Timur juga nantinya akan berdampak terhadap daerah lainnya," kata Menpar Arief Yahya.
Baca Kelanjutan Pemandu Ekowisata Diminta Kuasai Sumber Daya Destinasi : https://ift.tt/2C7JWIGBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemandu Ekowisata Diminta Kuasai Sumber Daya Destinasi"
Post a Comment