Festival Balap Lari Banteng digelar setiap tahunnya di pusat kota Pamplona. Tahun ini festival meriah tersebut digelar mulai Jumat (13/7).
Secara total sebanyak lima orang terluka saat mengikuti festival tahun ini, mengutip keterangan resmi dari Red Cross.Korban terluka mulai berjatuhan sejak menit ke-dua setelah enam ekor banteng-banteng liar sengaja dilepaskan untuk mengejar peserta.
Empat korban dinyatakan terluka ringan, sementara seorang korban dinyatakan terluka parah di bagian tangan.
Sejak digelar pada tahun 1925, sudah 15 orang yang tewas dan sekitar 300 orang yang terluka dalam festival ini.
Korban yang tewas kebanyakan akibat terinjak atau terkena sundulan tanduk banteng-banteng liar.
Jumlah korban tewas paling banyak tercatat pada tahun 2009.
Setelah dilepaskan di tengah kota, banteng-banteng liar diarahkan menuju stadion untuk berhadapan dengan sang matador yang bakal menebas nyawa mereka.
Setiap tahunnya aktivis pecinta hewan seperti People for the Ethical Treatment of Animals, PETA, dan Spanish group Animal Naturalis menggelar aksi protes menuntut disudahinya festival sarat darah ini.
Banteng yang tumbang ditangan matador. (REUTERS/Joseba Etxaburu)
|
Seperti yang dikutip dari New York Times, mereka menganggap panitia tak memperlakukan banteng-banteng liar dengan manusiawi, karena kawanan itu dipaksa untuk berlari dan mengejar orang, setelah dicambuk atau disetrum.
Sudah banyak kota di Spanyol yang tak lagi menggelar Festival Balap Lari Banteng, seperti Katalonia dan La Monumental.
Festival Balap Lari Banteng sampai saat ini masih digelar di Pamplona dan Seville, karena berhasil mendatangkan 1 juta pengunjung setiap tahunnya.
Saluran televisi lokal ikut menyiarkan suasana festival ini.
Jumlah turis yang datang bahkan disebut berjumlah enam kali lipat dari jumlah penduduk di Pamplona.
(ard)
Baca Kelanjutan Festival Balap Lari Banteng di Spanyol 'Makan' Korban : https://ift.tt/2LoE1iZBagikan Berita Ini
0 Response to "Festival Balap Lari Banteng di Spanyol 'Makan' Korban"
Post a Comment