“Perjalanan 10 tahun ini sangatlah penuh dinamika dan tidak selalu mudah, namun kami merasa bangga telah berhasil mencapai level kolaborasi antara berbagai pemangku-kepentingan di industri fesyen,” kata Svida Alisjahbana, Ketua Umum Jakarta Fashion Week, dalam jumpa pers di Atrium Senayan City, Sabtu (21/10).
Pemangku kepentingan di industri fesyen yang Svida maksud, termasuk desainer fashion dan asosiasi-asosiasi, pabrik tekstil dan garmen, retailers, pemerintah daerah, pusat-pusat budaya internasional, sekolah-sekolah fesyen, juga media, bloggers dan selebriti media sosial lain.
“Kolaborasi ini kini bahkan juga melibatkan industri lain yang tidak terkait langsung dengan dunia fashion, namun memperkaya khasanahnya," tambah Svida.
“Tanpa kita terbuka dan merangkul, bukan hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia fesyen enggak akan maju. Fesyen yang membuka untuk kemajuan kreatifitas. Kreatifitas tidak hanya dari kita, tapi semakin besar kolaborasi dengan stakeholder kita akan semakin kuat,” tutur Svida lebih lanjut.
|
|
“Semakin sering saya berkeliling Indonesia semakin saya yakin bahwa kekuatan ekonomi kita di masa depan bersumber pada kemampuan kita mengelola keragaman budayanya,” ujar Triawan.
Lebih lanjut, Triawan turut menuturkan bahwa sejak Bekraf didirikan, telah banyak kolaborasi dengan JFW sebagai bagian upaya menggerakkan sektor ekonomi kreatif Indonesia. Salah satunya adalah program Indonesia Fashion Forward yang diungkapkan telah berhasil menyiapkan para desainer muda Indonesia agar dapat masuk ke pasar global.
Gelaran JFW kali ini akan dimeriahkan penampilan dari ratusan desainer Indonesia serta mancanegara. Para penampil itu termasuk desainer dari Australia, Swedia, India, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris, yang akan menampilkan koleksi terbaik di ajang yang dianggap menjadi arahan fesyen Indonesia di tahun 2018.
Selama sepekan, JFW juga akan menampilkan peragaan busana atas kolaborasi dengan para mitra serta lembaga pemerintahan, seperti Bekraf, Dewan Kerajinan Nasional tingkat Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta, maupun berbagai dan pusat internasional, yaitu Australian Embassy, The British Council, Embassy of Sweden, Korea Creative Content Agency, Korea Model Association, Japan Fashion Week Tokyo, Fashion Design Council of India.
Gelaran JFW kali ini dibuka dengan parade peragaan busana bertemakan Bhinneka dan Berkarya. Pada gelaran hari pertama, acara ini akan turut dimeriahkan penampilan kolaborasi busana dari para desainer seperti Jenahara, Chris Ran Lin, Nitin Bal, Chauhan, Novita Yunus, Rani Hatta, Danjyo Jiyoji, dan lainnya. (stu)
Baca Kelanjutan Ragam Kolaborasi dalam Jakarta Fashion Week 2018 : http://ift.tt/2l6Nt1GBagikan Berita Ini
0 Response to "Ragam Kolaborasi dalam Jakarta Fashion Week 2018"
Post a Comment