Kenali Saat Tepat Balita Wajib Berkenalan dengan MPASI

Pemberian MPASI dengan metode baby led weaning atau BLW yang dilakukan oleh penyanyi Andien menuai banyak kontroversi.

Dokter spesialis anak Lucia Nauli Simbolon mengungkapkan bahwa metode tersebut kurang baik untuk balita.

Lucia juga menambahkan, jika tak dilakukan dengan tepat, BLW bisa menyebabkan bayi tersedak sampai gangguan keterlambatan bicara.

Daripada menggunakan BLW, Lucia menyarankan untuk memakai panduan konvensional yang sudah diakui WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk MPASI.

Pedoman MPASI yang dimaksud adalah perkenalan makanan pendamping dengan tekstur lembek setelah pemberian ASI Eksklusif 6 bulan.

Makanan lembek yang disarankan adalah bubur atau nasi tim. Kemudian secara bertahap mulai diberikan makanan yang dicincang halus atau bertekstur.

Selain itu, pemberian MPASI ini pun juga tak boleh terlambat ataupun terlalu cepat.

Artinya MPASI harus diberikan saat ASI eksklusif berakhir. Saat ASI eksklusif sudah selesai, maka kebutuhan gizi anak tidak dapat lagi dipenuhi melalui ASI dan harus didapatkan dari makanan pendamping.

Jumlahnya harus seimbang dari variasi gizi yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, makronutrien maupun mikronutrien.

MPASI juga harus aman, disiapkan dengan cara higienis dan diberikan dengan tepat.

“Artinya, ketika dalam kurun waktu 10-15 menit anak tidak mau makan, terlebih saat tidak ada distraksi seperti gawai atau televisi di dekatnya, maka jangan paksakan. Coba ulangi 2-3 jam kemudian,” kata Lucia.

Pemberian MPASI harus bertahap sesuai dengan perkembangan fisik, oromotorik (alat gerak mulut), kondisi saluran pencernaan, dan emosi anak.

Dari sisi kesiapan fisik misalnya, refleks ekstrusi (menjulurkan lidah) pada anak sudah jauh berkurang, kepala sudah tegak, dan anak sudah mampu duduk tanpa atau hanya dengan sedikit bantuan.

Dari sisi psikologis misalnya, ada perpindahan dari reflektif ke imitatif (menirukan). Anak sudah banyak melakukan gerakan eksploratif. Selain itu anak juga harus sudah memperlihatkan keinginan makan dengan cara membuka mulut, rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan atau tidak berminat atau kenyang dengan menarik tubuh ke belakang. </span> (chs)

Let's block ads! (Why?)