Dibukanya Seleksi CPNS, Indonesia Masih Kekurangan Dosen

Pemerintah baru saja membuka sebanyak hampir 18.000 lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di 61 instansi pemerintahan.

Berdasarkan data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Kementerian Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berada pada posisi ketiga teratas dengan peluang posisi terbanyak setelah Kementerian Keuangan dengan 2.880 posisi, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dengan 1.610 posisi.

Dari total 1.500 posisi yang disediakan Kemenristekdikti, sebanyak 1.431 posisi diperuntukkan untuk jabatan dosen pada 121 perguruan tinggi negeri (PTN) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im menuturkan tingginya kebutuhan tenaga pengajar di Indonesia, khususnya dosen adalah sesuatu yang wajar. Mengingat pertumbuhan jumlah dosen tidak berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan.

"Pertumbuhan jumlah dosen itu masih negatif. Sejak dua tahun terakhir kami tidak pernah melakukan perekrutan. Padahal tiap tahun, ada 1.500 dosen yang berhenti karena alasan pensiun. Jadi, kebutuhan saat ini memang sangat besar," ujar Ainun saat ditemui di Kantor Kemristekdikti, Jakarta, pada Rabu (6/9).

Untuk mengakali kekurangan tenaga pengajar di sejumlah universitas, Kemenristekdikti sebenarnya sudah beberapa kali coba menerapkan skema perekrutan baru. Misalnya, dengan merekrut sejumlah praktisi maupun profesional pada bidangnya untuk menjadi dosen tamu di sejumlah PTN.

"Dengan begitu, melengkapi kecukupan dosen tidak hanya dalam arti kuantitas, tapi juga dari sisi kompetensinya," kata Ainun.

Menanggapi permasalahan masih banyaknya dosen di sejumlah PTN yang masih berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) atau non-PNS, Ainun pun menyarankan mereka yang bersangkutan untuk segera melamar dalam tahap perekrutan CPNS kali ini.

Karena Kemenristekdikti, kata dia, tidak dapat menjanjikan 'tempat khusus' bagi mereka.

"Kalau mereka ingin jadi PNS ya harus mengikuti prosedur (rekrutmen) ini. Mendaftar sesuai dengan kriteria yang ada. Tujuannya ya untuk menjaga mutu dosen itu sendiri," ucapnya. </span> (rah)

Let's block ads! (Why?)