Search

Indikator Penilaian yang Bikin UGM Raih Peringkat 1

Setiap tahun, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia menetapkan klasterisasi atau pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia. Tahun ini, Universitas Gajah Mada menempati urutan teratas, menggungguli Institut Teknologi Bandung yang tahun sebelumnya ada di peringkat pertama.

Ada 14 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam klaster atau pemeringkatan tersebut. Selain UGM dan ITB, lainnya sesuai urutan yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Andalas, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Padjajaran. 

Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati mengatakan, salah satu aspek baru yang dinilai dalam klasterisasi perguruan tinggi berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat. Poin ini penting untuk dinilai untuk melihat seberapa besar kontribusi perguruan tinggi bagi masyarakat.

"Aspek pengabdian masyarakat adalah penilaian khas dari metode klasterisasi perguruan tinggi dari Kemenristekdikti. Namun aspek ini tidak dinilai dalam metode lembaga perangkingan lain," ujarnya dalam pernyataan yang diterima redaksi CNNIndonesia.com, pada Kamis (17/8). 


Pada tahun 2017 ini performa perguruan tinggi Indonesia dinilai dari 4 (empat) komponen utama, yaitu: kualitas SDM, kualitas Kelembagaan, kualitas kegiatan kemahasiswaan; serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Empat komponen utama ini tidak berbeda dengan komponen utama yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya. 

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti Patdono Suwignjo mengatakan pada tahun ini telah dilakukan penyempurnaan dari tahun sebelumnya. Penyempurnaan tersebut meliputi beberapa perubahan/penambahan indikator sehingga diharapkan komponen utama tersebut dapat lebih mencerminkan kondisi perguruan tinggi Indonesia sesuai dengan cakupan pada masing-masing komponen utama tersebut.

Patdono mengatakan ada tiga indikator baru yang ditambahkan dalam metode klasterisasi tahun ini, yaitu pengabdian kepada masyarakat, jumlah program studi terakreditasi Internasional dan Jumlah mahasiswa.

"Dengan adanya perubahan indikator maka akan bertambah pula bobotnya," ujar Patdono.


Patdono kemudian menjelaskan pada pengelompokan/klasterisasi tahun 2017 ini, indikator pada Kualitas SDM relatif tetap seperti yang digunakan pada tahun sebelumnya, yaitu meliputi presentase dosen berpendidikan S3, presentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, serta rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa.

Indikator kualitas kelembagaan mengalami perubahan. Pada tahun sebelumnya hanya dicermin oleh indikator Akreditasi Institusi dan Akreditasi Program Studi, maka pada tahun 2017 ini indikator kualitas kelembagaan ditambah dengan indikator jumlah program studi yang telah memiliki Akreditasi/Sertifikasi International, dan jumlah mahasiswa asing.

Indikator yang mencerminkan Kualitas Kemahasiswaan tidak mengalami perubahan yaitu prestasi mahasiswa. Namun, variabel yang mencerminkan prestasi mahasiswa tersebut lebih dipertajam dan diperluas, yaitu prestasi mahasiswa secara nasional dan internasional baik dalam kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh Kemenristekdikti maupun non-kemenristekdikti, juga tingkat kepedulian perguruan tinggi/institusi terhadap kegiatan kemahasiswaan pun menjadi pertimbangan.

Sedangkan indikator yang mencerminkan Kualitas Penelitian mengalami penambahan yaitu tidak hanya kinerja penelitian, dan rasio jumlah publikasi terindeks terhadap jumlah dosen, tetapi juga ditambah indikator terkait kinerja pengabdian pada masyarakat.


Sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk lebih mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi melalui revitalisasi politeknik, maka klasterisasi perguruan tinggi Indonesia pada tahun 2017 ini digolongkan dalam dua kelompok yaitu kelompok Politeknik; dan kelompok non-politeknik (universitas, institut, dan lainnya).

Patdono menambahkan tahun depan model klasterisasi/pengelompokan ini akan semakin disempurnakan lagi.

"Tahun depan akan ada perubahan lagi. Saya sudah menerima titipan, yaitu penambahan komponen inovasi perguruan tinggi untuk dimasukkan dalam penilaian," kata Patdono.

Dari hasil analisis terhadap data-data yang tersedia baik data pada Pangkalan Data Perguruan Tingi (PD DIKTI) Kemenristekdikti, data-data yang dikeluarkan oleh unit utama terkait pada Kemenristekdikti, maupun sumber-sumber lain yang relevan, maka diperoleh hasil 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi: klaster 1 berjumlah 14 perguruan tinggi; klaster 2 berjumlah 78 perguruan tinggi; klaster 3 berjumlah 691 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 1,989 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 290 perguruan tinggi.

Adapun perguruan tinggi non-politeknik yang masuk pada klaster 1 terurut sesuai dengan skornya adalah sebagai berikut :
1. Universitas Gadjah Mada
2. Institut Teknologi Bandung
3. Institut Pertanian Bogor
4. Universitas Indonesia
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
6. Universitas Diponegoro
7. Universitas Airlangga
8. Universitas Brawijaya
9. Universitas Hasanuddin
10. Universitas Negeri Yogyakarta
11. Universitas Sebelas Maret
12. Universitas Andalas
13. Universitas Pendidikan Indonesia
14. Universitas Padjajaran

Sementara, kelompok perguruan tinggi politeknik terbagi atas lima klaster dengan komposisi: klaster 1 berjumlah 10 politeknik; klaster 2 berjumlah 19 politeknik; klaster 3 berjumlah 53 politeknik, klaster 4 berjumlah 54 politeknik, dan klaster 5 berjumlah 52 politeknik.

Adapun perguruan tinggi politeknik yang masuk pada klaster 1 terurut sesuai dengan skornya adalah sebagai berikut.
1. Politeknik Elektronik Negeri Surabaya
2. Politeknik Negeri Sriwijaya
3. Politeknik Negeri Semarang
4. Politeknik Negeri Malang
5. Politeknik Negeri Jakarta
6. Politeknik Negeri Jember
7. Politeknik Negeri Bandung
8. Politeknik Negeri Lampung
9. Politeknik Negeri Medan
10. Politeknik Negeri Pontianak </span> (rah)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Indikator Penilaian yang Bikin UGM Raih Peringkat 1 : http://ift.tt/2w6JrdV

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Indikator Penilaian yang Bikin UGM Raih Peringkat 1"

Post a Comment

Powered by Blogger.