Search

Pekerja Wanita 'Breastaurant' Berisiko Alami Gangguan Psikis

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi soal kesejahteraan dan kesehatan mental wanita yang bekerja di 'breastaurant' seperti Hooters, Twin Peaks atau Tittle Kilt menunjukkan hasil yang sebenarnya tak begitu mengejutkan.

Studi menemukan bahwa wanita yang bekerja di lingkungan seperti ini, di mana tubuh mereka menjadi tontonan, bahan komentar dan 'penerimaan' di mata para pria, dapat menimbulkan peningkatan kecemasan dan gangguan pola makan.

"Di antara pertumbuhan tipe restoran seperti ini dan perhatian media yang akhir-akhir ini fokus pada mereka, kami bertanya-tanya apa dan bagaimana bekerja di lingkungan seperti ini, dan apakah berhubungan dengan masalah kesehatan mental," kata penulis koresponden dalam studi, Dwan M. Szymanski seperti dilansir dari PsyPost (4/7).


Studi yang dipublikasikan pada jurnal Psychology of Women Quarterly tersebut melibatkan 252 pramusaji wanita yang bekerja di Amerika Serikat. Partisipan rata-rata berusia 30 tahun. Separuh pramusaji masih menempuh studi di universitas.

Peneliti menemukan tingkat kecemasan lebih tinggi dan gangguan pola makan di antara pramusaji yang setuju dengan pernyataan: "Di restoran tempat saya bekerja, pelayan wanita /pramusaji wanita didorong untuk mengenakan pakaian seksi" dan "Di restoran tempat saya bekerja, pelanggan pria memandangi pelayan wanita/pramusaji wanita."

Szymanski mengatakan studi yang ia kerjakan menemukan bahwa bekerja di lingkungan restoran dengan objektifikasi seksual atau tindakan memperlakukan seseorang sebagai objek seksual tidak baik untuk kesehatan mental pramusaji wanita.

"Lebih spesifik lagi, kami menemukan bahwa bekerja di level yang lebih tinggi pada lingkungan restoran dengan objektifikasi seksual berhubungan dengan tingginya tingkat kecemasan dan gangguan pola makan di antara pramusaji wanita," tambahnya.


Di samping itu, temuan tambahan menunjukkan bahwa kecemasan dan gangguan pola makan tersebut berhubungan dengan penurunan tingkat kekuasaan dan kontrol di antara pramusaji.

Szymanski menambahkan, kurangnya pengaturan kekuasaan dan kontrol antar pramusaji berhubungan dengan ruminasi atau kondisi di mana seseorang mengunyah lalu memuntahkan makanannya secara sadar. Ruminasi berhubungan dengan kecemasan dan gangguan pola makan.

Studi ini, kata Szymanski, dilakukan berdasarkan data silang dan kesimpulan soal hubungan sebab-akibat atau petunjuk yang tidak bisa begitu saja dibuat. Oleh karena itu, perlu ada riset lebih lanjut.

"Penelitian di masa mendatang perlu menggunakan eksperimen dan desain longitudinal. Riset juga perlu memeriksa variabel yang mungkin menguatkan atau melemahkan hubungan antara bekerja di lingkungan dengan objektifikasi seksual dan kesehatan mental pramusaji wanita," kata Szymanski. (rah)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pekerja Wanita 'Breastaurant' Berisiko Alami Gangguan Psikis : http://ift.tt/2tAM6KC

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pekerja Wanita 'Breastaurant' Berisiko Alami Gangguan Psikis"

Post a Comment

Powered by Blogger.