Tradisi itu adalah berendam di laut yang suhunya bisa mencapai 10 derajat Celcius. Lokasinya menyebar dari Edinburgh (Skotlandia) hingga ke Lisboa (Portugal). Salah satu daerah yang dipadati oleh ribuan peserta adalah Maloles-Bains di utara Prancis.
Selain Perancis, negara yang menggelar 'ritual' ini dan diikuti oleh ribuan peserta adalah Belanda. Laut utara di Scheveningen menjadi tempat berlangsungnya acara, suhu di tempat ini bisa mencapai 7 derajat Celcius.Menjelang malam pergantian tahun, rentetan kembang api setinggi 40 meter di tempat itu menjadi pemandangan yang dinanti-nanti.
Sementara itu di Pulau Norderney, kawasan utara Jerman, dipadati oleh 500 orang yang dengan sukarela menceburkan diri ke dalam air laut bersuhu 5 derajat Celcius.
Sedangkan di Skotlandia, tepatnya kota Edinburgh, beberapa ratus peserta sudah bersiap mengikuti 'ritual' yang mereka namakan Loony Dook ini.
Hal ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1987, ketika dua orang yang yang sudah lama bersahabat memutuskan untuk sadar setelah pesta gila-gilaan di malam tahun baru.
Mengutip AFP pada Rabu (2/1), hal yang membuat 'ritual' ini menjadi menarik adalah setiap peserta dilarang melepas pakaian.
Bahkan kostum atau dandanan unik tidak jarang digunakan oleh para peserta, namun perlengkapan wajib tidak tertulis dari acara ini adalah kupluk berbahan dan sarung tangan berbahan wol.
Seorang peserta bahkan berdandan menyerupai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat mengikuti acara menceburkan diri ke suhu air laut yang dingin.
Tak lupa, para peserta juga biasanya membawa gelas berisi sampanye saat mereka mulai berendam agar membantu mereka merasa hangat sekaligus upaya untuk membuat diri sendiri terkesan elegan.
(agr/ard)
Baca Kelanjutan 'Memelihara' Dinginnya Tahun Baru di Eropa : http://bit.ly/2BWEq8zBagikan Berita Ini
0 Response to "'Memelihara' Dinginnya Tahun Baru di Eropa"
Post a Comment